Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Buntut Ribut-ribut di KPK, Sikap Jokowi yang 'Selamatkan' Novel Baswedan Cs Sulitkan Firli Bahuri

        Buntut Ribut-ribut di KPK, Sikap Jokowi yang 'Selamatkan' Novel Baswedan Cs Sulitkan Firli Bahuri Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Banyak pihak mengapresiasi Presiden Jokowi yang turun tangan menengahi ribut-ribut soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jokowi menjadi harum namanya karena dianggap telah ‘menyelamatkan’ Novel Baswedan cs. Tapi di sisi lain, sikap Jokowi tersebut dinilai menyulitkan Ketua KPK Firli Bahuri.

        Dalam pernyataannya, Jokowi tegas meminta agar 75 pegawai KPK yang tidak lulus TWK tidak dipecat. Tapi cukup dibina saja. “Masih ada peluang untuk memperbaiki melalui pendidikan kedinasan tentang wawasan kebangsaan,” ucap Jokowi, Senin (17/5).

        Baca Juga: Campur Tangan Jokowi Soal Nasib Novel Baswedan Cs di KPK, Politisi Demokrat Sumringah

        Eks Wali Kota Solo itu mengatakan, keputusannya tersebut sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi dalam putusan pengujian Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua Undang-Undang KPK yang menyatakan bahwa proses pengalihan status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak boleh merugikan pegawai KPK.

        Jokowi juga meminta, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Tjahjo Kumolo dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) merancang tindaklanjut bagi 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lulus TWK itu.

        Permintaan itu juga secara khusus ditujukan kepada pimpinan KPK. “Dengan prinsip-prinsip sebagaimana yang saya sampaikan tadi,” sambungnya.

        Sikap Jokowi ini bertolak belakang dengan Surat Keputusan (SK) penonaktifan 75 pegawai KPK yang tak lulus TWK yang diteken Firli.

        Sampai kemarin, Firli belum berkomentar soal perintah Jokowi. Sementara, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron sepakat dengan arahan Jokowi untuk tidak memecat 75 pegawai KPK yang gagal TWK.

        “Kami mengapresiasi komitmen tinggi Presiden terhadap pemberantasan korupsi melalui pernyataan bahwa KPK harus memiliki SDM terbaik yang memiliki komitmen,” kata Ghufron.

        Anggota Dewan Pengawas KPK, Syamsuddin Haris mendukung sikap Jokowi terhadap Novel Baswedan Cs. “Hasil tes wawasan kebangsaan yang bermasalah tidak bisa dijadikan dasar pemberhentian pegawai KPK,” ujar Syamsuddin Haris.

        Bagaimana tanggapan Novel soal sikap Jokowi? Novel mengaku merasa dibela oleh orang nomor satu di republik ini, dari tuduhan-tuduhan tak Pancasilais hingga tak berkebangsaan setelah tak lolos TWK. “Alhamdulillah dengan pidato pak Presiden Jokowi telah membebaskan kami dari tuduhan itu. Terima kasih pak @jokowi,” cuit Novel, di akun Twitternya kemarin.

        Meskipun Jokowi sudah kasih angin agar dirinya dan 74 pegawai KPK lain tak dipecat, Novel tetap ngegas. Kemarin, mereka melaporkan semua pimpinan KPK ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK. “Hari ini kami sebenarnya kembali bersedih,” ucap Novel.

        Ia mengaku sedih, karena harus melaporkan pimpinannya. Menurut dia, ada pelanggaran kode etik berat yang bukan pertama kali dilakukan oleh pimpinan KPK saat ini. “Kami berharap Dewas bisa berlaku profesional,” harapnya.

        Pujian untuk Jokowi, tak hanya datang dari Novel. Tapi juga dari sejumlah tokoh hingga politikus dari luar pemerintahan. Salah satunya, Demokrat.

        Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Didik Mukrianto mengapresiasi sikap Jokowi dalam merespons polemik KPK. “Alhamdulillah saya bersyukur,” ungkap Didik, yang juga mitra KPK di Komisi III DPR itu kepada wartawan, kemarin.

        Pun demikian dengan PAN. Legislatornya, Guspardi Gaus bilang, sikap Jokowi yang masih memberi ruang bagi 75 pegawai KPK sudah tepat dan bijak. “Semua pihak harus menghormati penyataan Presiden yang memperlihatkan sikap tidak ingin KPK diperlemah,” dukungnya, kemarin.

        Politikus PKS Mardani Ali Sera, yang biasanya cukup vokal mengkritik Jokowi, juga mendukung sikap Kepala Negara yang mempertahankan 75 pegawai KPK. Ia lalu meminta anak buah Jokowi, yakni Menpan RB dan BKN patuh. Sikap patuh juga diharapkan muncul di pimpinan KPK. “Presiden sudah bersikap,” cuit Mardani di Twitter, kemarin.

        Cendikiawan Nahdlatul Ulama, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir sampai menyentil para buzzer pro pemerintah dan loyalis Jokowi yang sebelumnya rajin membela keputusan Firli, untuk memecat Novel cs yang tak lolos TWK. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: