Hanya di Malaysia Penggunaan Vaksin AstraZeneca Jalan Terus, Apa Alasannya?
Pemerintah Malaysia tetap melanjutkan program vaksinasi Covid-19 AstraZeneca, di saat Indonesia menyetop penggunaan vaksin tersebut untuk batch CTMAV547 untuk sementara.
Seperti dilansir Antara, ratusan orang antre untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca dengan pengawalan dari Tentara Diraja Malaysia (TDM) dan Relawan Malaysia (Rela).
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Tetap Lanjutkan Vaksinasi AstraZeneca
Pemerintah setempat memusatkan pelaksanaan vaksinasi di empat lokasi yakni di Pusat Pemberian Vaksin (PPV) Universitas Malaya, PPV Universitas Kebangsaan Malaysia, PPV IDCC Shah Alam dan PPV di WTC Kuala Lumpur.
Pelaksanaan vaksinasi dimulai sejak 5 Mei lalu, dengan peninjauan langsung oleh Menteri Sains dan Teknologi Malaysia, Khairy Jamalludin.
Malaysia telah menerima 268.800 dosis vaksin AstraZeneca melalui skema Covax Facility pada 24 April 2021.
Pendaftaran vaksinasi AstraZeneca dibuka secara sukarela untuk warga negara setempat dan warga negara asing, dengan prinsip siapa yang cepat dia yang akan mendapatkan pelayanan.
Bila pada hari pertama pelaksanaan vaksinasi hanya menggunakan satu lantai di Gedung WTC maka pada hari ke empat menggunakan tiga lantai di gedung yang menyatu dengan Gedung UMNO (United Malaysia National Organisation), partai yang berkoalisi ke pemerintah.
Pengaturan peserta juga lebih rapi dan tertib. Hanya mereka yang sudah terdaftar melalui aplikasi MySejahtera saja, yang bisa dilayani.
Sebelum divaksin, peserta harus menunjukkan profilnya di aplikasi. Kalau warnanya biru, berarti risiko rendah. Vaksinasi bisa dilanjutkan. Sedangkan yang warna merah atau kuning, berisiko tinggi dan tidak bisa melanjutkan.
Selain itu, panitia juga menyediakan ruangan konsultasi sebelum pelaksanaan vaksinasi. Mereka yang diketahui mempunyai riwayat penyakit seperti alergi obat, disarankan pergi ke klinik pemerintah terlebih dahulu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto