Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Halo Gerindra, Tolong Dengar! Pak Prabowo Sudah Nggak Laku, Jika Dipaksa Ikut Pilpres, Nanti...

        Halo Gerindra, Tolong Dengar! Pak Prabowo Sudah Nggak Laku, Jika Dipaksa Ikut Pilpres, Nanti... Kredit Foto: Instagram Prabowo Subianto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat komunikasi politik Jamaluddin Ritonga, ikut mengomentari dukungan DPC Partai Gerindra se-Sumatera Utara (Sumut) kepada Ketua Umum Prabowo Subianto untuk kembali maju di Pilpres 2024.

        Menurut dia,, dukungan dari internal Gerindra kepada Prabowo untuk maju kembali di Pilprpes 2014 tidak mengejutkan.  Baca Juga: Gak Sia-Sia! Apa yang Prabowo Subianto Lakukan Membuahkan Hasil, Dampaknya Bukan Kaleng-Kaleng!

        "Sebab, selain Prabowo sebagai Ketua Umum yang dicintai kader Gerindra, ia juga memiliki elektabilitas paling tinggi di partai yang dipimpinnya," katanya, kepada wartawan, Kamis  (20/5/2021) kemarin.

        Lanjutnya, ia mengatakann jika saat ini elektabilitas Prabowo dibayang-bayani oleh Sandiaga Uni yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Baca Juga: Nama Menhan Prabowo Muncul di Sidang Perkara Suap Izin Ekspor Benur

        Namun, menurut dia, nilai jual Prabowo tampak sudah menurun jika dibandingkan dengan Pilpres 2014 dan 2019.

        "Hanya saja Prabowo yang sudah berusia lanjut, tampaknya nilai jualnya sudah menurun bila dibandingkan pada tahun 2014 dan 2019. Indikasi ke arah itu terlihat setelah Prabowo masuk kabinet Jokowi. Banyak pendukungnya yang kecewa berat dan patah arang kepada Prabowo," ujarnya.

        Lebih lanjut, ia mengatakan kecenderungan itu akan makin besar mengingat pemilih pada 2024 banyak dari kalangan anak muda.

        Sambung dia, dari hasil beberapa survei, mayòritas anak muda lebih memilih Anies Baswedan, bukan Prabowo.

        "Karana itu, dukungan eksternal terhadap Prabowo diperkirakan akan menurun pada Pilpres 2024. Setidaknya sebagian pendukungnya pada Pilpres 2014 dan 2019 akan beralih ke capres lainnya atau golput," ungkapnya.

        Ia pun berpendapat jika Prabowo tetap dipaksakan maju di Pilpres 2024, maka dikhawatirkan akan kembali mengalami kekalahan seperti pilpres- pilpres sebelumnya.

        "Bila Prabowo tetap dipaksakan maju pada pilpres 2024, dihawatirkan akan kembali kalah. Tentu sangat menyakitkan bagi Prabowo kalau hal itu terulang lagi," ucap dia.

        "Di eksternal Gerindra, Salahudin Uno juga punya elektabilitas moncer. Ia juga punya pendukung fanatik, terutama dari emak-emak. Meskipun ada indikasi, sebagian emak-emak juga kecewa dengan masuknya Sandiga Uno ke kabinet Jokowi. Sebagian dari emak-emak ini diperkirakan akan berpaling dari Sandiaga Uno bila maju pada pilpres 2024," paparnya.

        Baca Juga: Tak Percaya Munarman Terlibat Terorisme, Ujung-ujungnya Cs Prabowo Dibully: Tangkap Fadli Zon!

        "Meski begitu, kaum muda tampaknya lebih tertarik pada Sandiaga Uno daripada Prabowo. Karena itu, ada peluang dukungan yang lumayan besar dari anak muda kepada Sandiaga Uno," tandasnya.

        Kemudian, yang menjadi pertanyaan adalah apakah Prabowo rela tidak mencalonkan pada Pilpres 2024 dan menyerahkannya pada Sandiaga Uno.

        Ia menilai Prabowo tampaknya akan sulit menyerahkan capres kepada Sandiaga Uno. Ia mengatakan, selain terkesan memang ambisi politik Prabowo, juga kader Gerindra cenderung lebih memilih Menteri Pertahanan itu daripada Sandiaga Uno.

        "Prabowo akan makin kekeh mencalonkan diri bila Perjanjian Batutulis II memang benar adanya. Tentu Prabowo akn sulit ingkar atas perjanjian itu. Prabowo dengan sendiri akan berpeluang berpasangan dengan Puan Maharani pada pilpres 2024," jelas dia.

        "Kalau pasangan Prabowo-Puan nantinya benar terjadi, maka peluang Sandiaga Uno maju dari Gerindra menjadi tertutup. Sandi kemungkinan akan bersabar untuk mendapat giliran pada pilpres 2029. Itupun kalau Sandiada Uno tetap loyal kepada Gerindra," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: