Konflik Israel dengan Palestina Seperti Benang Kusut, Banyak Negara Timur Tengah Angkat Tangan
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais), Soleman B Ponto, menilai masalah konflik Israel dengan Palestina sudah seperti benang kusut. Karena itu, sulit diselesaikan.
"Dari awal sudah kusut dia sudah seperti itu, lalu kita sekarang masuk ke sana. Sedangkan di kita masih punya masalah yang belum terselesaikan," kata Soleman dalam perbincangan di tvOne, dikutip pada Jumat, 21 Mei 2021.
Soleman menuturkan negara-negara lain di Timur Tengah saja tidak ikut karena mereka tahu ada benang kusut di sana.
Baca Juga: 'Pendudukan Israel ke Palestina Bukan Penjajahan, Kalau Penjajahan Itu...'
"Di dekat-dekat saja, acuh-acuh saja. Mana yang duluan, seperti ayam dan telur. Dari dulu nggak selesai," kata dia.
Dia melukiskan persoalan di sana, yaitu dari tenang menjadi ribut. Keributan juga dari hal-hal kecil.
"Jadi ini akan terus begitu," katanya.
Soleman lantas mempertanyakan ada apa di belakang itu semua. Apakah keributan itu dipelihara supaya selalu ada konflik.
"Ini mengapa mereka terjadi seperti itu terus menerus. Mengapa terjadi begitu, ada apa? Ada kepentingan-kepentingan sesaat orang-orang yang membutuhkan daya tarik, perhatian. Kalau diganggu Israel marah. Begitu terjadi ramai lagi," katanya.
Terkait mendoakan, purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Laut itu mengatakan bahwa siapa saja bisa mendoakan. Tapi, dia tetap mengingatkan apabila bangsa Indonesia punya masalahnya sendiri.
"Bagaimana masalah di dalam. Kalau mendoakan ya mendoakan. Apa yang bisa kita perbuat, berdoa, berdoalah. Secara kemansuaian seperti itu," katanya.
"Coba kita lihat, negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), ditinggal, nggak ada. Lalu bagaimana? Kita punya urusan sendiri-sendiri," lanjutnya.
Baca Juga: Gencatan Senjata dengan Israel, Hamas: Benar Pertempuran Berakhir, tapi Dunia Harus Tahu...
Sementara itu, Ketua Fraksi PAN DPR, Saleh P Daulay, menyatakan bahwa tugas Indonesia adalah mengurai agar benang kusut antara Israel dan Palestina itu bisa selesai. Sebab, kalau diam ini akan terjadi terus menerus.
"Hampir semua negara di dunia punya masalah sendiri-sendiri. Apalagi sekarang semua sedang COVID. Tapi ada aspek kemanusiaan yang nyata, ada ketidakadilan, masa kita diamkan," kata Saleh.
Dia mengingatkan bahwa konstitusi Indonesia menyatakan ikut menegakkan ketertiban dan menjaga perdamaian dunia. Para pendiri negara sudah membuat dan norma tersebut masih berlaku sampai sekarang.
"Kalau kita langgar, bagaimana konstitusi kita itu?" ujarnya.
Saleh menegaskan rakyat Palestina mengalami ketidak adilan. Bahkan, jika dilihat dari sejak tahun 1947, wilayah Palestina sekarang kini tinggal 20 persen saja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti