PT Phapros Tbk (PEHA) yang merupakan salah satu perusahaan farmasi nasional meresmikan kantor barunya di Jalan Imam Bonjol, Semarang, Jawa Tengah. Kantor baru ini merupakan relokasi kantor Phapros sebelumnya yang terletak di kawasan Kota Lama.
Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan perpindahan kantor saat ini menjadi bentuk dukungan dari manajemen agar karyawan, yang sebagian besar berasal dari kelompok usia milenial ini, bisa lebih bekerja dengan nyaman, produktif dan bisa cepat beradaptasi dengan pola kerja normal baru yang mengedepankan pengaturan jarak serta kebutuhan akan ruang terbuka yang besar.
“Selain itu, relokasi kantor ini juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan operasional Phapros ke depannya, sebagai dampak dari meningkatnya produktivitas karyawan" tambahnya, dalam keeteraangaam resmi di Jakarta, Jumat (21/5/2021).
Baca Juga: Bye-Bye Tekor! Phapros Panen Cuan Miliaran Rupiah pada Awal Tahun 2021
Pria yang menjabat sebagai Direktur Utama Phapros sejak tahun 2020 lalu ini berharap ke depannya karyawan Phapros bisa meningkatkan semangat kerja sehingga Phapros bisa bertumbuh menjadi lebih baik lagi.
Pertumbuhan kinerja emiten berkode saham PEHA ini sudah terlihat pada triwulan I/2021. Phapros mencatatkan kinerja meyakinkan dengan posisi laba bersih naik sebesar Rp7,18 miliar atau tumbuh 254% dan EBITDA naik mencapai Rp46,82 miliar atau sebesar 465% (y-o-y). Pencapaian ini diraih setelah melaksanakan sejumlah strategi yang adaptif dan inovatif dalam hal produk, finansial, maupun marketing selama masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Begini Startegi Phapros yang Dibocorkan Langsung Sama Bos Besarnya
“Untuk terus meningkatkan kinerjanya di tahun ini, Phapros telah menerapkan berbagai langkah. Di bidang pemasaran misalnya, Phapros melakukan pergeseran portofolio produk dari yang semula mengandalkan sektor perjalanan dengan produk andalannya, Antimo, menjadi lebih fokus ke produk multivitamin dan produk lain yang terkait dengan Covid-19. Juga mengoptimalisasi semua channel yang bisa digunakan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan kinerja di tengah pandemi, termasuk pemanfaatan e-commerce secara maksimal untuk mendongkrak kinerja produk,” kata Hadi Kardoko.
Hadi menambahkan yang tidak kalah penting yaitu langkah penguatan atas inovasi serta percepatan di divisi riset dan pengembangan (Research and Development).
“Dua langkah perusahaan itu merupakan faktor utama untuk menjawab tersedianya kebutuhan nasional akan produk terkait Covid-19, baik promotif, preventif, dan kuratif. Hal ini terbukti dengan peluncuran beberapa produk terkait Covid-19 tahun lalu. Dan kami akan kembali menambah pipeline produk tersebut pada 2021,” tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: