Kasus Covid-19 di Kampungnya Mas Anies Naik Lagi, Ferdinand Nyindir: Tenang, Gubernurnya Lagi...
Politisi Ferdinand Hutahaean ikut merespons soal kabar peningkatan kasus Covid-19 usai lebaran di wilayah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Karena itu, pihaknya pun berusaha mengingatkan Anies Baswedan meski dengan nada sindiran. Baca Juga: Soal Fitnah Rumah dari Pengusaha Reklamasi, Anies Malah Nantangin: Sahih atau Tidak?
“Sebanyak 104 warga dinyatakan positif Covid-19 karena diduga tertular saat interaksi di Hari Raya Idul Fitri 1442 H lalu di RT 3 RW 3 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Selasa (25/5/2021).
“Tenang, Gubernur lg sibuk urus popularitas elektabilitas,” imbuhnya. Baca Juga: Keras! Bawahan Bongkar Habis Konsekuensi Kalau Kerja Tak Capai Target Bareng Anies Baswedan
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 104 warga dinyatakan positif Covid-19 karena diduga tertular saat interaksi di Hari Raya Idul Fitri 1442 H lalu di RT 3 RW 3 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Karena itu, pemerintah setempat pun langsung mengambil kebijakan lockdown skala micro terhadap RT 3.
Bahkan, sejumlah akses jalan keluar dan masuk warga pun ditutup dengan portal.
Selain itu, ada 10 orang anak-anak yang menjalani isolasi mandiri. Sisanya sudah dipindah ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dan ke Rumah Sakit bagi lansia.
Menurut Camat Cipayung, Fajar Eko Satrio, ada penambahan sebanyak 23 pasien dari sebelumnya pasien yang terdata adalah 81 orang.
Baca Juga: Yang Fitnah Anies Baswedan Terlalu Bodoh, Orang Gerindra 'Kasihani' DS: Belum Move on
Ia mengatakan pihaknya mendapatkan jumlah pasien positif ini setelah melakukan swab test kepada 691 warga yang tinggal di wilayah yang sama.
"Per hari ini total yang positif Covid-19 di RT 3 RW 3 ada 104 pasien dari 691 warga. Dari sekitar 200-an KK (Kepala Keluarga)," ujar Fajar, Minggu pekan lalu.
"Lockdown 14 hari dari tanggal 18 Mei. Jadi sampai 2 Juni," tuturnya.
Menurutnya penyebab awal penularan Covid-19 terjadi karena interaksi saat lebaran. Salah satu keluarga berinteraksi dengan warga sekitar padahal salah seorang di antaranya tidak diketahui sedang terjangkit Covid-19.
"Satu keluarga besar, satu kampung pada saat hari raya mereka interaksi. Kebetulan tidak tahu ada yang sakit, sakit bawaan atau asma. Yang bersangkutan juga tidak tahu sehingga masih berinteraksi dan penyebarannya cepat," pungkasnya seperti dinukil Suara.com.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil