Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        China Hentikan Penambangan Kripto di Mongolia

        China Hentikan Penambangan Kripto di Mongolia Kredit Foto: Dok. DisCas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        China telah meningkatkan upaya untuk menghentikan penambangan cryptocurrency di wilayah Mongolia Dalam dengan memberlakukan hukuman baru bagi mereka yang tertangkap basah melakukan aktivitas ilegal.

        Pejabat meluncurkan rancangan aturan baru yang akan melihat hukuman yang lebih keras diterapkan pada mereka yang tertangkap menambang Bitcoin (BTC) dan cryptocurrency lainnya, menurut laporan oleh South China Morning Post.

        Baca Juga: Tingkatkan Kepercayaan Investor Aset Kripto, Tokocrypto Kolaborasi dengan Lembaga Kliring ICH

        Ini termasuk menempatkan pelanggar dalam daftar hitam kredit sosial, yang akan menghentikan mereka mendapatkan pinjaman atau bahkan menggunakan sistem transportasi.

        Dikutip dari Cointelegraph (27/5/2021), aturan baru tersebut secara khusus menyebutkan pusat data, kawasan industri, perusahaan telekomunikasi, perusahaan internet, dan bahkan warnet, dengan memperhatikan bahwa setiap pelanggar yang ditemukan mengoperasikan peralatan pertambangan akan dicabut izin usahanya, dapat dihapus dari skema perdagangan listrik lokal, dan dapat bahkan bisnis mereka ditutup seluruhnya.

        Rancangan aturan akan ditinjau publik hingga 1 Juni; namun, wilayah Mongolia Dalam telah menjadi sasaran tindakan keras terhadap penambangan cryptocurrency. Menghilangkan penambangan intensif energi adalah bagian dari rencana yang dinyatakan China untuk menjadi netral karbon pada tahun 2060. Saluran telepon hotline sudah aktif di wilayah Mongolia Dalam, di mana warga didorong untuk memberi tahu otoritas tentang penambangan mata uang kripto yang terjadi secara lokal.

        Tekad China untuk melepaskan diri dari penambang Bitcoin telah berdampak besar. Tiga perusahaan pertambangan - BTC.TOP, Huobi dan HashCow - mengumumkan bahwa mereka menutup operasi mereka di daratan Cina awal pekan ini.

        Sementara China mengejar penambang kripto sebagai bagian dari tujuan karbon yang dinyatakan, negara lain terlibat dalam aktivitas yang sama tetapi untuk alasan yang berbeda. Presiden Iran Hassan Rouhani membuat pidato televisi pada hari Rabu, di mana dia mengumumkan larangan langsung pada semua penambangan Bitcoin hingga September.

        Kekurangan energi di Iran dilaporkan telah didorong oleh konsumsi daya yang berlebihan oleh penambang Bitcoin dan telah mengakibatkan pemadaman jaringan dan peredupan lampu jalan.

        Otoritas Iran sekarang menawarkan 200 juta real ($ 873) sebagai hadiah bagi siapa saja yang memberikan tip sukses mengenai lokasi penambang Bitcoin ilegal - jumlah yang lebih dari empat kali gaji bulanan rata-rata Iran.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: