Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Netizen Gak Kaget Jakarta Dapat Nilai E Soal Penanganan Covid: Wong Jadi Menteri Aja Dipecat!

        Netizen Gak Kaget Jakarta Dapat Nilai E Soal Penanganan Covid: Wong Jadi Menteri Aja Dipecat! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa Provinsi DKI Jakarta mendapatkan nilai E dalam kualitas penanganan Covid-19. 

        Ia mengatakan hal tersebut dilihat dari kapasitas Bed Occupancy Rate (BOR) di wilayah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan yang terus meningkat dan tindak lanjut tracing yang kurang baik. Baca Juga: Wilayah Anies Dapat Nilai E dari Kemenkes dalam Hal Pengendalian Covid-19

        "Berdasarkan rekomendasi tersebut maka kami perlihatkan bahwa masih banyak daerah yang masih dalam kondisi terkendali. Kecuali DKI, ini kapasitasnya E. Karena di DKI BOR-nya sudah mulai meningkat dan kasus tracingnya tidak terlalu baik," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR, Kamis (27/5) kemarin.

        Diketahui, nilai kualitas penanganan pandemi dari Kemenkes berkisar dari yang paling baik yakni A, hingga yang paling buruk yakni E. Baca Juga: Kalau Pilpres 2024 Prabowo-Puan Vs Anies-AHY, "Gua Pilih Atta Halilintar Aja"

        Sementara itu, penentuan level  diberikan menurut kapasitas respons apabila transmisi komunitas tercatat tinggi di sebuah daerah, seperti pemberlakuan 3T yakni testing, tracking, dan tracing.

        Adapun hasil transmisi komunitas Covid-19 di Jakarta tercatat berada di level 4 atau sangat tinggi, namun 3T atau respons yang diberikan terbatas.

        Selain itu, BOR di DKI Jakarta juga cenderung naik dalam beberapa waktu terakhir. Namun, masih ada daerah yang pengendalian pandeminya cukup baik. Sayangnya, level penanganan ini masih didominasi C dan D.

        Jakarta menjadi satu-satunya provinsi yang mendapat nilai E. Berarti yang terburuk di Indonesia.

        "Penilaian kualitas pengendalian pandemi ini kita buat secara metrik dan level capasity. Level capacity ini dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap kualitas penanganan pandemi. Berdasarkan rekomendasi metrik ada beberapa daerah yang masuk kategori E dan D seperti Jakarta, tapi ada juga yang masih di C artinya tidak terlalu tinggi BOR-nya dan pengendalian provinsinya masih baik," ujarnya. Baca Juga: Presiden Akui Kader PKS Belum Ada yang Nongol, Mending Jagokan Anies di 2024

        Kontan saja, hasil nilai tersebut langsung disamber netizen.

        Seperti dilihat dalam akun Facebook Mak Lambe Turah, Jumat 28 Mei 2021, sejumlah netizen mengaku tidak heran.

        Ervan Rvn: “Gak heran.”

        Sutrisno Susilo: “Wong dadi Menteri ae di pecat.”

        MLT: “Yahhh.... DKI juara 1.” 

        Sebelumnya juga, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto, mengatakan kepatuhan masyarakat di DKI Jakarta untuk memakai masker rendah.

        "DKI 65 persen, jadi DKI masih perlu ditingkatkan," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (24/5).

        Sementara itu, Provinsi Bali merupakan daerah dengan tingkat kepatuhan masyarakat paling tinggi dengan persentase 88,89 persen, kemudian disusul Provinsi Jawa Timur dengan persentase 87 persen.

        "Jawa Barat 73 persen, Jawa Tengah 75 persen, Riau 67 persen, Kepri 70 persen dan Sumatera Utara 62,76 persen," kata dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: