Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demokrat-PDIP Memanas, Hasto Kena Sentil Disuruh Urus Harun Masiku!

        Demokrat-PDIP Memanas, Hasto Kena Sentil Disuruh Urus Harun Masiku! Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi -

        Hubungan Partai Demokrat dan PDIP memanas lagi. Politisi Partai Demokrat, Irwan Fecho meminta Sekjen PDIP Hasto Kristianto fokus mengurus kader-kadernya yang terlibat korupsi daripada ngurusin partai lain.

        "Ketimbang cawe-cawe ngurusin partai lain, Mas Hasto lebih baik bantu Pemerintah dan KPK temukan Harun Masiku yang sudah 500 hari menghilang," tegas Irwan dalam siaran pers, Sabtu (29/5).

        Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat ini menyinggung nama Hasto yang disebut dalam persidangan kasus suap pergantian antar waktu yang melibatkan Harun Masiku sebagai penyuap. Dalam persidangan, pengacara PDIP Donny Tri Istiqomah menyebut Hasto mengetahui upaya pergantian ini.

        Baca Juga: Permusuhan SBY dan Megawati Belom Kelar, PDIP Gak Sudi Rangkulan Sama Demokrat dan PKS

        "Mas Hasto pasti pusing dengan kasus yang menyeret namanya ini. Tapi tidak perlu lah bawa-bawa nama partai lain untuk mengalihkan perhatian. Sebagai Sekjen, mas Hasto harusnya membantu Presiden Jokowi maupun Ketum Bu Megawati untuk menyelesaikan masalah yang menggerogoti dukungan wong cilik PDIP ini," tegasnya.

        Dia pun membandingkan dengan pengusutan kasus Harun Masiku dengan eks Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin semasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

        Menurutnya, ketika Presiden SBY memerintah, hanya butuh 78 hari bagi KPK untuk membekuk Nazaruddin, yang jadi buronan dalam kasus suap Wisma Atlet dan Hambalang.

        "Sekarang sampai 500 hari, Harun Masiku belum ketemu? Kemauan politik partai yang berkuasa sangat krusial untuk menegakkan hukum dengan adil," tutur Irwan.

        Baca Juga: Covid Meledak di Malaysia, Bukan Nakut-nakutin Kasus Covid di RI Gak Kalah Serem, Hati-hati!

        Sebelumnya, Hasto menegaskan PDIP tidak mungkin koalisi dengan Demokrat dan PKS di Pilpres 2024. Alasannya, Demokrat merupakan partai elektoral, sementara PDIP berideologi.

        Sementara dengan PKS, PDIP disebut Hasto berbeda ideologi. Menurutnya, PDIP merupakan partai berideologi nasionalis sedangkan, PKS (Partai Keadilan Sejahtera) berideologi Islam dan nasionalisme Islam. [QAR]

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: