Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bakal Utang dan Jual Saham, Bos AirAsia Target Kumpulkan Rp8,6 T Akibat Rugi Dampak Pandemi

        Bakal Utang dan Jual Saham, Bos AirAsia Target Kumpulkan Rp8,6 T Akibat Rugi Dampak Pandemi Kredit Foto: Reuters/Soe Zeya Tun
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Grup AirAsia berencana mengumpulkan sebanyak 2,5 miliar ringgit (Rp8,6 triliun) tahun ini melalui pinjaman dan penjualan saham untuk menyediakan likuiditas yang cukup bagi maskapai yang merugi akibat dampak negatif dari pandemi Covid-19.

        Maskapai penerbangan yang dikendalikan oleh Tony Fernandes ini telah melaporkan kerugian bersih ketujuh berturut-turut pada karena pembatasan perjalanan dan penguncian yang diberlakukan oleh pemerintah Malaysia untuk mengekang penyebaran pandemi Covid-19.

        Ini membukukan kerugian 767,4 juta ringgit pada kuartal pertama, dibandingkan dengan 803,8 juta ringgit tahun lalu, menurut pengajuan perusahaan ke Bursa Malaysia.

        Baca Juga: Meski Mudik Dilarang, Citilink Tetap Raup Berkah Ramadan Lewat Penerbangan Kargo

        Dilansir dari Forbes di Jakarta, Senin (31/5/21) AirAsia telah mengumpulkan 336 juta ringgit dari dua tahap penempatan saham swasta awal tahun ini dan sedang dalam pembicaraan dengan lembaga keuangan untuk mendapatkan pendanaan tambahan serta lessor untuk merestrukturisasi pengaturan sewa pesawat. Perusahaan juga sedang berdiskusi dengan calon mitra yang dapat berinvestasi di segmen tertentu dari bisnis grup.

        "Melalui berbagai latihan penggalangan dana yang sedang dikerjakan perusahaan, grup memperkirakan akan memiliki likuiditas yang cukup untuk menopang operasi bisnis," kata perusahaan dalam pernyataan.

        Karena infeksi di Malaysia terus meningkat, AirAsia mengatakan pendapatan merosot 91% menjadi 205,1 juta ringgit dari tahun lalu.

        "Sekalipun perbatasan tetap ditutup, grup  sangat siap untuk hanya mengandalkan operasi domestik saja tahun ini," katanya. "Kami tetap fokus dan berkomitmen untuk lebih memperkuat posisi domestik kami pada saat ini sambil menunggu perkembangan perjalanan udara internasional."

        Fernandes dan mitra bisnisnya, Kamaruddin Meranun, mengambil alih AirAsia pada 2001 untuk membangun maskapai berbiaya rendah yang akan membuat perjalanan udara terjangkau bagi orang biasa.

        Tahun lalu, Forbes mencatat kekayaan bersih Tony Fernandes mencapai USD335 juta (Rp4,7 triliun) ketika Daftar Orang Terkaya Malaysia diterbitkan pada Maret tahun lalu. Selain AirAsia, pria 57 tahun ini juga memiliki bisnis di bidang perhotelan, asuransi, dan pendidikan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: