Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alhamdulillah! Muhyiddin Yassin Sisihkan 3 Bulan Gaji buat Rakyat Miskin Malaysia

        Alhamdulillah! Muhyiddin Yassin Sisihkan 3 Bulan Gaji buat Rakyat Miskin Malaysia Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

        Seiring dengan pemberlakuan lockdown total, Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan, jajarannya tidak akan menerima gaji selama tiga bulan. Gaji mereka antara lain akan disumbangin buat rakyat tak mampu. Kebijakan keren yang perlu ditiru para pejabat kita.

        Tak hanya itu, pemerintahan­nya juga menggelontorkan paket stimulus ekonomi 40 miliar ring­git atau sekitar Rp 138 triliun (sekitar Rp 3.400 per ringgit).

        Baca Juga: Corona Kembali Ngamuk, Malaysia Terjunkan Puluhan Ribu Personel Polisi saat Lockdown

        Hal itu diumumkan Muhyid­din dalam pidato nasional yang disiarkan di televisi pada Senin (31/5). Muhyiddin juga mengakui keuangan pemerintah saat ini dalam kondisi terbatas.

        “Saya ingin jujur, pemerintah memiliki kemampuan fiskal terbatas untuk dibelanjakan saat ini. Namun demi kesejahteraan rakyat, pemerintah berusaha me­nemukan keseimbangan antara kehidupan dan penghidupan,” ujar Muhyiddin.

        Pada kesempatan itu, dia juga menunjukkan kesolideran pemerintahannya terhadap ke­susahan masyarakat yang ter­dampak lockdown.

        “Saya ingin menyampaikan dukungan seluruh menteri dan wakil menteri tidak menerima gaji selama tiga bulan mulai Juni 2021,” ujar Muhyiddin diku­tip News Strait Times, kemarin.

        Gaji mereka akan disalurkan ke rekening dana perwakilan bencana sebagai sarana un­tuk membiayai urusan terkait Covid-19.

        Selain itu, Malaysia juga meluncurkan paket stimulus ekonomi senilai 40 miliar ring­git atau sekitar Rp 138,5 triliun untuk warga.

        Muhyiddin mengatakan, paket yang disebut dengan Program Strategis untuk Memberdayakan Rakyat dan Ekonomi (Pemerka­sa) Plus itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit umum dalam merawat pasien Covid-19, mendukung kelangsungan bisnis, dan ban­tuan untuk warga.

        Sebanyak 450 juta ringgit akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur di unit perawatan intensif dan peralatan perawatan Covid-19.

        Sedangkan 550 juta ring­git lainnya digunakan untuk menutupi pengeluaran terkait peningkatan biaya operasi dan manajemen dalam menangani krisis kesehatan.

        Nantinya 2,1 miliar ringgit akan dialokasikan ke rumah tangga berpenghasilan rendah, yaitu kurang dari 5.000 ringgit per bulan.

        “Hal ini terutama untuk me­mastikan kesejahteraan dan kelangsungan hidup mereka yang rentan, serta memastikan bahwa pekerja yang bergantung pada upah harian dapat terus dibantu. Mereka diperkirakan menjadi yang paling terpengaruh setelah pemberlakuan lock­down,” jelas Muhyiddin, seperti dimuat Channel News Asia.

        Muhyiddin juga mengumum­kan bantuan tunai khusus sebesar 500 ringgit untuk 17.000 peman­du wisata, 40.000 pengemudi taksi, 11 ribu pengemudi bus sekolah, 4.000 pengemudi bus ekspres, dan 62.000 pengemudi e-hailing. Bantuan keuangan, dengan total 68 juta ringgit, akan ditransfer ke penerima yang terdaftar pada Juli.

        Selain itu, Muhyiddin mengatakan, moratorium pinjaman opsional akan ditawarkan kepada kelompok 40 persen terbawah dan orang-orang yang kehilangan pekerjaan, serta pengusaha mikro dan usaha kecil dan menengah (UKM) yang tidak dapat beroperasi selama pemberlakuan.

        Muhyiddin juga mengucapkan apresiasi kepada semua lapisan masyarakat yang tak kenal lelah berjuang melawan Covid-19.

        “Keputusan untuk menerap­kan lockdown adalah tindakan yang sulit tetapi harus. Keberhasilannya tergantung kita se­mua,” katanya.

        Dia mengimbau semua pihak tetap di rumah dan selalu mema­tuhi protokol kesehatan.

        Muhyiddin berharap, pan­demi yang melanda negara dan dunia ini segera berakhir. Untuk semua yang bertugas di garda depan, diharapkan tetap kuat.

        “Saya tahu Anda lelah mela­wan virus selama lebih dari seta­hun sekarang. Saya berdoa semoga Anda diberikan kekuatan oleh Allah dalam menghadapi tantangan dan kesulitan besar ini,” doanya.

        Dia juga berdoa agar para pasien Covid-19 segera pulih dan menyampaikan belasung­kawa kepada keluarga mereka yang meninggal.

        Malaysia memberlakukan lockdown total atau karantina wilayah selama dua pekan mulai kemarin, karena tingginya kasus harian Covid-19.

        Negeri Jiran mencatat rekor tertinggi penularan harian infeksi virus Corona dengan 7.857 kasus dan 59 kematian pada Kamis lalu (27/5/2021). Hal itu membuat Malay­sia menjadi negara dengan kasus infeksi harian Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara.

        Pada Sabtu (29/5/2021), Malaysia melaporkan 9.020 kasus baru Covid-19, jumlah korban harian tertinggi sejak awal pandemi. Pada Senin (31/5/2021), ada 6.425 kasus baru. Secara nasional tercatat, lebih dari 570.000 terin­feksi Covid-19. Sebanyak 2.796 orang meninggal dunia.

        Selama lockdown, seluruh pusat perbelanjaan akan ditutup sementara dan hanya 17 sek­tor layanan penting yang akan diizinkan beroperasi.

        Di antaranya perawatan kesehatan, telekomunikasi dan me­dia, makanan dan minuman, toko perlengkapan elektronik serta perbankan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: