Tingkat inflasi Mei meningkat dibanding April lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Mei sebesar 0,32% secara bulanan atau month to month (mom). Sedangkan secara tahunan, inflasi di Mei 2021 sebesar 1,68%.
Alhasil inflasi tahun kalender atau dari awal tahun hingga Mei 2021, inflasi tercatat sebesar 0,90% year to date. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto menjelaskan inflasi Mei terjadi karena adanya lonjakan harga beberapa komoditas.
Baca Juga: Dipengaruhi Lebaran, Mei Catatkan Inflasi 0,32%
Perinciannya adalah komoditas dengan kenaikan terbesar disumbang daging ayam ras dan ikan segar naik 0,04%. Kemudian kenaikan harga beberapa komoditas lainnya seperti jeruk, minyak goreng, daging sapi, ayam hidup, kelapa, apel, dan kentang.
Berikutnya tarif angkutan udara, tarif angkutan antarkota, tarif parkir, tarif kereta api, nasi dengan lauk, dan emas perhiasan. Namun BPS mencatat masih ada beberapa komoditas yang turun harga (deflasi) yang menghambat laju inflasi.
Seperti contohnya cabai merah dan cabai rawit dengan andil pada deflasi masing-masing sebesar 0,07% dan 0,05%. Sementara itu dari 90 kota yang dipantau BPS, ada 78 kota mengalami inflasi dan sisanya yakni 12 kota malah terjadi deflasi alias penurunan harga sejumlah komoditas.
Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,82%, sedangkan inflasi terendah terjadi di Tembilahan sebesar 0,01%. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar -0,83%, sedangkan deflasi terendah terjadi di Palembang sebesar -0,02%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: