Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kembali Layani Penumpang Reguler, Pelni Diapresiasi Komisi V DPR

        Kembali Layani Penumpang Reguler, Pelni Diapresiasi Komisi V DPR Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dibanding transportasi udara maupun darat, transportasi laut juga dinilai lebih efisien. Tidak hanya penumpang, dengan kapal laut, volume barang yang diangkut juga lebih besar serta mampu melintasi pulau, negara bahkan benua. Efisiensi juga tercermin dari penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

        Pengangkutan barang sebanyak 500 kontainer menggunakan kapal misalnya, membutuhkan BBM setara 65 ton. Sedangkan jika melalui darat dibutuhkan 360 ton.

        Rinciannya, 500 truk untuk mengangkut 500 kontainer serta lama perjalanan sekitar empat hari. Dan ini belum termasuk biaya lain yang membebani ongkos logistik.

        Seiring dengan berakhirnya masa larangan mudik Lebaran 1442 Hijriah, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni saat ini kembali mengangkut penumpang reguler yang dimulai sejak Selasa, 18 Mei 2021.

        Bahkan perusahaan telah membuka layanan penjualan tiket secara daring di situs resmi Pelni atau aplikasi Pelni Mobile Apps.

        Anggota Komisi V DPR, Syahrul Aidi Maazat mengaku sangat mendukung upaya Pelni sebagai penyedia jasa angkutan laut untuk kembali mengangkut penumpang reguler.

        "Langkah Pelni sudah tepat, karena tidak semua masyarakat memiliki mobil atau terbiasa naik pesawat. Yang terpenting Pelni harus memastikan kenyamanan dan keamanan bagi penumpangnya," ujar Syahrul Aidi saat dikonfirmasi, Kamis (03/6/2021).

        Anggota Fraksi PKS itu juga meyakini, PT Pelni sebagai perusahaan milik negara mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dalam hal penyediaan trasportasi.

        "Komisi V DPR tentu sangat mendukung langkah Pelni untuk memberikan layanan terbaik dengan terus memperbaiki armadanya khususnya Kapal Feri. Jangan sampai perusahaan yang dibiayai negara malah kalah saing dengan perusahaan (transportasi laut) milik swasta. Modalnya itukan sudah disediakan oleh negara, oleh sebab itu pelayanannya dan fasilitasnya harus bisa jauh lebih baik dari swasta," tandasnya.

        Karena menurut politisi asal Riau ini, masyarakat sebagai konsumen sangat rasional.

        "Mereka (konsumen,red) tahu mana fasilitas yang lebih bagus dan murah, itu pasti yang dicari," tegasnya. 

        "Peremejaan sangat penting. Kemudian harus ada evaluasi. Pelni sebagai perusahan negara harus punya orietasi profit, bagaimana membaca psikologi konsumen, apa yang dibutuhkan konsumen transportasi laut. Misal keramahan dari kru nya, fasiltas keamananya, kenyamanannya di dalam (kapal), kemudian mempermudah pembelian tiket," ujarnya.

        Sementara itu, Pengamat Transportasi, Edison mengatakan, PT Pelni sebagai penyedia jasa transportasi laut, harus bisa memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang.

        Jika hal itu terpenuhi maka masyarakat akan kembali berbondong-bondong menggunakan trasnportasi laut.

        "Kita akui, untuk transportasi laut kecuali angkutan barang saat ini nyaris kurang mendapat respon, bahkan berpotensi untuk dilupakan. Khususnya warga yang membutuhkan waktu cepat untuk sampai ke tujuan, kecuali tidak ada alternatif lain dan yang ada hanya transportasi laut," ujarnya.

        Namun demikian kata Dia, bukan berarti PT Pelni hanya bisa pasrah, justru harus lebih kreatif dan menggali inovasi agar perjalanan lewat laut lebih menyenangkan. 

        "Saya masih percaya, Pelni mampu. Apalagi negara kita terdiri dari beribu pulau yang tentu akan lebih menarik bila Pelni menyuguhkan moda transportasi yang aman, nyaman dengan pelayanan yang lebih baik ketimbang kapal-kapal milik swasta," tukasnya.

        Sementara Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, sejatinya minat masyarakat terhadap Kapal Pelni masih banyak. Bahkan kapal Pelni masih jadi idola untuk transportasi antar pulau.

        "Saya melihat Pelni masih diminati ya, terutama penyeberangan Semarang ke Kalimantan. Layanan Pelni juga sudah semakin bagus," ujarnya.

        Namun kata Dia, sejatinya Pelni akan jauh lebih untung mengangkut logistik ketimbang penumpang. "Pastinya angkutan logistik akan jauh lebih menguntungkan Pelni.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: