Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Transformasi, PLN Makin Berotot di Tengah Pandemi Covid-19

        Transformasi, PLN Makin Berotot di Tengah Pandemi Covid-19 Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi -

        PT PLN (Persero) telah menetapkan visi sebagai perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara dan menjadi nomor satu pilihan pelanggan untuk solusi energi.

        Oleh karena itu, PLN melakukan perubahan besar dalam tata kelola dan cara kerja perusahaan melalui Program Transformasi. Program untuk mencapai visi sekaligus beradaptasi dengan tantangan perubahan jaman.

        "Transformasi PLN memiliki empat Aspirasi yang menjadi arah perubahan PLN, yaitu Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused," ucap Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini dalam keterangan resminya.

        Ia melanjutkan, melalui Aspirasi Green, PLN terus meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan untuk menghasilkan listrik.

        Baca Juga: PLN Listriki 80 Kepala Keluarga di Desa Maju Bersama Kalsel

        Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir: PLN Itu Utangnya Rp500 Triliun

        Sementara, dengan Aspirasi Lean, PLN memastikan pengadaan listrik yang handal dan efisien.

        Sedangkan, dengan Innovative, PLN akan memperluas sumber pendapatan baru.

        "Terakhir, Customer Focused akan menjadikan PLN sebagai pilihan nomor satu pelanggan dalam solusi energi dan mencapai 100 persen elektrifikasi," tambah Zulkifli.

        Ia menerangkan, sejak April 2020, PLN telah melaunching program ini, dan kondisi pandemi justru dijadikan momentum percepatan proses pelaksanaan Transformasi PLN.

        Pada awal peluncuran Transformasi PLN, telah ditetapkan 20 Program Terobosan yang pada tahun 2021 ini jumlahnya bertambah menjadi 24 Program.

        Melalui Transformasi, PLN ingin mencapai perbaikan yang berkelanjutan, baik secara operasional maupun finansial di tahun 2024.

        "Mimpi besar ini hendaknya dikawal dengan mencurahkan segenap daya upaya dan potensi yang dimiliki oleh PLN, dengan penerapan Program Terobosan. Ini adalah pembenahan dan pembaruan, dalam penataan dan pengembangan PLN,” ucap Zulkifli.

        Dengan penerapan Transformasi, laba bersih PLN telah meningkat 39,3 persen dari Rp 4,27 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 5,95 triliun pada tahun 2020.

        Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC Indonesia) yang mengaudit Laporan Keuangan PLN tahun 2020 mengatakan, bahwa Transformasi PLN memperkuat daya tahan perusahaan di situasi pandemi, bahkan membukukan peningkatan laba bersih dengan efisiensi cara kerja.

        Salah satu Program Terobosan yang telah didorong dan dipercepat Transformasi PLN di era pandemi ini adalah Digital Power Plant, dengan menerapkan teknologi digital pada pembangkit-pembangkit PLN.

        Pada Kamis (3/6), PLN mengumumkan bahwa _Digital Power Plant_ telah naik pada status _Business as Usual_ (BAU) di antara 24 Program Terobosan. Ini artinya transisi ke tata kelola digital telah sukses menjadi cara baru PLN sekarang dan ke depan.

        “Percepatan digitalisasi pembangkit ini telah dimulai PLN sejak tahun lalu, sebagai upaya meningkatkan keandalan, efisiensi, dan daya saing pembangkit PLN Group,” ungkap Zulkifli.

        Total kapasitas pembangkit yang tata kelolanya menuju digital adalah sekitar 30 Giga Watt (GW) atau 75 persen dari total kapasitas pembangkit PLN.

        Langkah digitalisasi ini menjadi salah satu alasan PLN menjadi BUMN yang berhasil membukukan kenaikan laba bersih di tengah kondisi pandemi.

        “Terobosan Digital Power Plant ini termasuk yang kami percepat prosesnya, mengingat unit-unit pembangkit listrik adalah infrastruktur utama perusahaan dalam menyediakan layanan kelistrikan bagi para pelanggan,” tambah Zulkifli.

        Seluruh percepatan digitalisasi pembangkit sudah terimplementasi dengan baik. Digitalisasi sudah berjalan di 53 unit pembangkit PLN yang operasionalnya dijalankan anak perusahaan.

        "Yaitu 29 unit oleh PT Indonesia Power (PT IP) dan 24 unit pembangkit oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) yang tersebar di segenap penjuru Nusantara mulai dari Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara,” terang Wiluyo Kurdwiharto, Direktur Bisnis Regional Sumatera-Kalimantan PLN.

        Jumlah pembangkit terdigitalisasi juga terus bertambah. Digitalisasi di pembangkit lain tinggal melanjutkan sesuai timeline yang sudah ditetapkan.

        "Karena prosesnya tinggal melanjutkan dan mempercepat, ini bisa dikatakan bahwa Program Terobosan Digital Power Plant sudah dapat dijalankan sebagai Bussiness as Usual (BAU),” tambahnya.

        Digitalisasi pembangkit PLN dilakukan di seluruh lini mulai dari pemantauan, pengendalian, dan optimalisasi pembangkit.

        Percepatan PLN dalam mendigitalkan tata kelola pembangkitnya di tengah pandemi ini bertujuan meningkatkan keandalan, efisiensi, dan daya saing pembangkit PLN melalui penggunaan platform digital.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: