Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu New Media?

        Apa Itu New Media? Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        New media tidak selalu mengacu pada cara komunikasi tertentu. Beberapa jenis new media, seperti surat kabar online, juga merupakan “media lama” berupa surat kabar cetak tradisional. Disamping itu, ada beberapa produk new media baru, seperti podcast atau aplikasi smartphone. Seiring dengan kemajuan teknologi, maka definisi dari new media akan terus berubah.

        New media adalah sebuah media - mulai dari artikel surat kabar dan blog, hingga musik dan podcast – yang diolah dan ditampilkan secara digital. Mulai dari situs web atau email hingga aplikasi streaming, segala bentuk komunikasi yang berkaitan dengan internet dapat dianggap sebagai new media.

        Baca Juga: Apa Itu Drip Marketing?

        Mendapatkan pengetahuan seputar new media dapat menjadi cara terbaik untuk mengembangkan beragam keterampilan untuk bekerja di banyak industri seperti media dan teknologi.

        Mari Mengenal New Media Lebih Dalam

        Istilah media biasanya mengacu pada alat komunikasi yang dominan (seperti televisi dan surat kabar), khususnya komunikasi massa, oleh karena itu muncul istilah media massa. New media adalah jenis media yang menggunakan teknologi digital (misalnya media sosial atau penggunaan internet). Ini berbeda dengan “media lama”, yang mengacu pada bentuk media tradisional, seperti media cetak (misalnya surat kabar dan majalah), televisi dan radio.

        Meskipun semuanya adalah contoh media massa, target audiens untuk new media jauh lebih besar daripada bentuk media tradisional seperti surat kabar. Istilah new media khususnya berkaitan dengan media digital, yaitu media yang dikodekan ke dalam format yang dapat dibaca oleh mesin, seperti file MP3, misalnya.

        Namun, walau CD, DVD atau CD-ROM juga berisikan data digital, ketiga alat tersebut dinilai sudah ketinggalan zaman. Apa yang mungkin dianggap "baru" akan selalu berubah. Untuk sekarang ini, new media paling benar dipahami sebagai media yang menggunakan teknologi digital dan internet.

        New media meliputi beberapa platform berikut ini:

        • Situs media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya.

        • Streaming file video dan audio, termasuk film komersial dan music, serta konten media yang dibuat oleh pengguna (seperti video di Youtube dan Tiktok).

        • Televisi digital atau satelit (terutama yang bisa memfasilitasi beberapa interaktivitas).

        • Game komputer dan khususnya game online.

        • Aplikasi untuk ponsel dan tablet.

        New media mencakup jejaring sosial: berbentuk perangkat lunak yang memungkinkan orang, kelompok, dan perusahaan untuk dapat terhubung dan berbagi informasi dalam bentuk foto dan teks. Perusahaan seperti Facebook, SnapChat, Tiktok, dan Instagram adalah contoh bentuk jejaring sosial. Ada juga komunitas virtual.

        Jaringan individu yang berbagi informasi di seluruh komunitas online. Individu dalam komunitas ini dapat berbagi minat atau tujuan yang sama, seperti komunitas game online atau pengikut blog tertentu. Komunitas semacam itu mungkin dihosting di platform jejaring sosial (misalnya, mungkin dalam bentuk grup Facebook).

        Beberapa media lama saat ini hadir dalam format media baru (misalnya situs web surat kabar sering kali melibatkan pendekatan multimedia terhadap berita, bukan hanya versi online dari artikel cetaknya saja); televisi sudah berubah menjadi digital; kemudian ada radio digital yang memberikan kesempatan lebih lanjut untuk berinteraksi dan melihat serta mendengar; e-book mungkin juga telah memiliki tautan web atau fitur lain yang menjadikannya lebih dari sekadar versi layar dari halaman yang dicetak.

        Manfaat Penggunaan New Media

        Konvergensi

        Semakin banyak kasus bahwa satu perangkat dapat digunakan untuk mengakses berbagai media. Misalnya, ponsel dapat digunakan untuk menonton film dan video, mendengarkan musik, mengakses media sosial, membaca buku, membaca koran, mengakses situs web, dan lainnya.

        Interaktivitas

        Format new media seringkali memfasilitasi lebih banyak interaksi daripada media lama. Penonton juga mampu terlibat. Misalnya fitur yang ada di televisi digital atau satelit, atau dapat men-tweet program TV atau radio secara langsung (dan mungkin tweet itu langsung dibacakan atau muncul di layar).

        Audiens atau kekuatan pengguna

        Interaktivitas juga memberikan lebih banyak kekuatan kepada penonton. Memang, dalam beberapa format media baru, audiens mungkin lebih baik digambarkan sebagai “pengguna” karena ada beberapa erosi kesenjangan antara produsen media dan konsumen media. Penonton dapat menggunakan layanan streaming dan catch-up untuk menonton programer televisi yang ingin mereka tonton ketika mereka ingin menontonnya (misalnya), tetapi mereka juga dapat memengaruhi konten media melalui interaksi mereka, atau bahkan membuat dan membagikan konten itu sendiri. 

        Aksesibilitas

        Semakin hari, new media adalah media bebas. Begitu orang memiliki perangkat dan akses ke internet broadband, mereka bisa mendapatkan akses secara instan ke beragam konten media, dan banyak di antaranya diakses dengan gratis. Meskipun ini bisa menjadi hal yang bagus untuk penonton, hal ini menimbulkan masalah tentang bagaimana produser media menghasilkan uang, dengan bergerak menuju layanan berlangganan dan sejumlah besar iklan.

        Industri Apa Saja yang Mengandalkan New Media?

        Berkat bentuknya yang banyak, new media sudah mulai digunakan di beberapa industri. Karena new media sangat luas, industri-industri ini memiliki beberapa platform di mana mereka dapat berbagi informasi. Penggunaan produk new media, khususnya, memungkinkan berbagai industri untuk menyampaikan pengalaman dan informasi ke berbagai pelanggan di seluruh dunia. Berikut beberapa industri yang memanfaatkan new media:

        Fasilitas Kesehatan: Industri perawatan dan kesehatan menggunakan new media untuk mengiklankan layanannya dan menghubungkan konsumen dengan profesional dan institusi perawatan kesehatan. Misalnya, jika Anda mencari dokter, Anda dapat menggunakan internet dan smartphone Anda untuk mencari informasi seputari jadwal praktik dokter di daerah Anda.

        Layanan Pemerintah: Pemerintah menggunakan new media untuk berbagi informasi umum dan peringatan berita kepada publik. Misalnya, ada pernyataan resmi dari kementerian yang melaporkan sebuah informasi di situs web mereka, atau melalui akun media sosial mereka, berbagai artikel berita, hingga siaran televisi.

        Hiburan: Industri hiburan juga menggunakan new media melalui beberapa metode termasuk diantaranya adalah film, acara televisi, dan musik. Misalnya, kamera film analog dulunya digunakan untuk membuat film, sekarang digantikan oleh kamera digital, walau sekarang kembali nge-tren dikalangan anak muda dan pecinta fotografi. Berkat new media, film, dan bentuk hiburan lainnya seperti musik, akan menjadi lebih mudah untuk didistribusikan kepada khalayak umum hanya melalui satu klik tombol saja.

        e-Commerce: Situs web e-Commerce menggunakan media sosial untuk berbagi informasi tentang produk atau layanan mereka. Misalnya, mereka dapat menggunakan situs web dan akun media sosial mereka untuk membangun brand awareness, memasarkan produk mereka, dan membantu mereka untuk menghasilkan penjualan online.

        Pendidikan: Industri pendidikan menggunakan media digital untuk mendidik siswa tentang berbagai mata pelajaran melalui penggunaan format digital. Misalnya, guru dapat menggunakan laptop untuk menampilkan presentasi mereka di kelas, sedangkan siswa dapat menggunakan tablet atau laptop digital untuk mencatat. Perlu juga disebutkan ada pengaruh new media pada kursus. Misalnya, ketika jurnalisme dulu berpusat pada media cetak, kursus jurnalisme telah diperluas untuk mencakup aliran new media dan menggunakan berbagai platformnya agar bisa menyebarkan berita dengan lebih baik.

        Pemasaran dan periklanan: Baik industri pemasaran maupun periklanan menggunakan media digital untuk menyebarkan materi promosi mereka. Misalnya, departemen periklanan perusahaan dapat membagikan iklan digital di situs web untuk mempromosikan produk atau layanan perusahaan. Ini memberi mereka pandangan yang lebih luas dibandingkan jika mereka hanya memasang iklan cetak di surat kabar.

        Olahraga: Industri olahraga menggunakan media digital untuk menyiarkan acara olahraga dan berbagi pembaruan tentang skor permainan. Selain itu, beberapa pelatih mungkin menggunakan perangkat elektronik untuk membuat strategi permainan atau berbagi teknik permainan dengan tim mereka.

        Non-profit organisation (NGO): NGO atau LSM menggunakan akun media sosial dan situs web mereka untuk meningkatkan kesadaran, terhubung dengan orang-orang, dan mengumpulkan sumbangan. Misalnya, NGO dapat menggunakan media sosial untuk berbagi informasi tentang kampanye penggalangan dana terbaru.

        Penerbitan dan media: Industri penerbitan dan media menggunakan new media untuk berbagi berbagai bentuk konten seperti postingan blog, video, podcast, dan artikel berita. Sementara perusahaan memiliki situs web mereka sendiri yang menampung bentuk konten ini, mereka juga dapat menggunakan akun media sosial mereka untuk mempromosikan konten dan mengarahkan pengguna kembali ke situs web mereka.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: