Rizal Ramli Kritik Kehadiran BuzzerRp: Fabrikasi Kebohongannya Rusak Fondasi Demokrasi
Ekonom senior Rizal Ramli mengkritik aktivitas BuzzerRp, para pendengung bayaran yang mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo, berpotensi merusak fondasi demokrasi akibat kebohongan yang disebarkan oleh mereka.
"BuzzerRP menghadirkan ilusi, mempabrikasi kebohongan demi kebohongan, memecah belah anak bangsa, dan akhirnya merusak fondasi demokrasi. Mereka dipelihara oleh kekuasaan," tulis Rizal pada cuitan Twitter yang diunggah Sabtu (12/6/2021).
Baca Juga: Semuanya Diharap Minggir, Rizal Ramli Mau Nyapres di 2024
Rizal juga menyebut akun Twitter Presiden Jokowi dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam cuitan tersebut.
Melalui Twitternya, Rizal aktif mengkritisi rezim pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi. Dia pernah menyampaikan kehadiran BuzzerRp justru merusak citra pemerintah.
"@jokowi tidak mentertibkan buzzerRP dan influenser2 nora sehingga rusak citra Jokowi. YLBHI menyayangkan @jokowi tak mau tertibkan para buzzerRP padahal sangat merusak dan menodai citra istana Jokowi sendiri," ujarnya pada cuitan yang diunggah Jumat (5/6/2020).
Mantan Menko Kemaritiman itu juga mempertanyakan mengapa influencer dan BuzzerRp yang sering mengumbar hoaks dan ujaran kebencian tidak pernah dituntut dengan Undang-Undang (UU) ITE. Padahal, menurutnya, ujaran yang disampaikan mereka tidak berdasarkan fakta dan logika.
"Kenapa mereka kebal hukum, padahal sampah demokrasi?" tanya Rizal sambil menyebut akun Twitter Humas Polri dan beberapa media lainnya.
Kritik Rizal terhadap kehadiran buzzerRp turut diamini oleh komika Sammy Notaslimboy. Melansir RMOL, Sammy meluapkan kekesalannya terhadap buzzerRp atas kerugian yang dialami PT PLN dan PT Garuda Indonesia melalui akun Twitter pribadinya.
Menurutnya, Rizal Ramli sudah memprediksi PLN dan Garuda akan mengalami kerugian besar mengingat bagaimana kondisi kedua perusahaan tersebut saat itu.
Beberapa tahun lalu, Rizal pernah mengingatkan Jokowi bahwa PLN akan sulit balik modal dari proyek pembangkit listrk 35 ribu MW, karena saat itu pertumbuhan ekonomi terhambat di angka lima persen.
Rizal juga mengkritik rencana pembelian pesawat jenis Airbus A350 oleh Garuda karena dia menilai pesawat tersebut hanya cocok untuk rute luar negeri atau Eropa. Padahal bisnis kelas penerbangan sangat sengit sehingga Garuda justru berpotensi akan mengalami kerugian besar.
"Soal Garuda dan PLN pak RR sudah ingatkan sebelumnya. Jejak digitalnya lengkap. Tapi kan biasanya dibunuh karakternya sama buzzerRp atau pendukung garis keras pakai narasi 'pecatan menteri'," tulis Sammy, Jumat (4/6/2021).
Aktivis 98 itu menyalahkan buzzerRp karena kini Indonesia harus mengalami kerugian besar yang tidak bisa ditutupi lagi.
"Sekarang kalau udah rugi gede-gedean gimana? BUMN ruginya nggak bisa ditutup-tutupi lagi," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: