Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Belum Setahun Jadi Menteri Sudah Dicopot, Eh Sekarang Eks Menteri Ini Desak Jokowi Mundur, Sebelum..

        Belum Setahun Jadi Menteri Sudah Dicopot, Eh Sekarang Eks Menteri Ini Desak Jokowi Mundur, Sebelum.. Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekonom Senior Rizal Ramli menyebut jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap mengeluarkan kebijakan yang serampangan.

        Karena itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman periode pertama Presiden Jokowi Namun, belum genap satu tahun, ia dicopot dari jabatan tersebut. Baca Juga: Bongkar Habis-habisan Borok Dana Haji, Rizal Ramli Sebut Jokowi Harusnya Pergi Melobi

        Ia pun menilai jika Kepala Negara telah mengorbankan rakyat dengan kebijakannya yang ia anggap serampangan.  Baca Juga: Rizal Ramli Sebut Pemerintah Tak Paham Solusi Bayar Utang: "Masih Terjebak Pola Lama"

        Bahkan, ia ia pun meminta Jokowi tidak perlu menyelesaikan periode jabatannya hingga tahun 2024. Pasalnya, ia menuding Jokowi telah membuat Indonesia semakin hancur.

        “Kasihan rakyat Indonesia dikorbanin. Dua tahun ini kan udah ancur-ancuran, masa mau ditambahin lagi tiga tahun. Itu juga menghindari konsekuensinya, karena kalau nanti rakyat marah, ingat di Korea kan, tiga presiden dan ketiganya mantan Jenderal masuk penjara semua. Kita kan gak ingin itu terjadi,” katanya, dilansir Suara.com, Jumat, (18/6/2021).

        Baca Juga: Bongkar Habis-habisan Borok Dana Haji, Rizal Ramli Sebut Jokowi Harusnya Pergi Melobi

        Lanjutnya, ia juga menyebut Presiden Jokowi hanya hebat bagi buzzer dan influencer. Namun tidak  untuk banyak rakyat.

        “Udahlah Pak Jokowi hebat karena ada buzzer, influencer yang terus memuji-muji Pak Jokowi. Mengabulkan fakta, menawarkan ilusi dan menghancurkan orang-orang yang berbeda pendapat. Hebatnya cuma di mata buzzer doang, bukan di mata rakyat Indonesia. Jadi saya mohon maaf, Mas Jokowi sebaiknya mundurin diri lah,” tutupnya. 

        Sebelumnya, beredar tagar "Menteri Pecatan" di media sosial Twitter pada Rabu (16/6/2021). Bahkan, tagar tersebut sempat tranding.

        Berdasarkan penelusuran, tagar tersebut ditunjukan kepada Ekonom senior, Rizal Ramli.

        Bahkan, beberapa netizen menyebutkan jika Rizal Ramli suka menyebar berita bohong atau hoaks. 

        “Kerjaan utama nge-hoaks kok mau maju presiden. Dasar Menteri Pecatan,” kata Hariwangsa1.

        “Kalau soal hoaks rajanya. Numero uno yakan! Calon Pleciden hoaks,” kata Billray2019.

        Seperti dilansir, Terkini.id, Kamis (17/6/2021), kedua netizen di atas mengatakan itu sebagai tanggapan atas video pernyataan Rizal Ramli soal Ratna Sarumpaet.

        Diketahui sebellumnya, Ratna Sarumpaet pernah menghebohkan Indonesia karena berbohong bahwa mukanya lebam karena dianiaya, padahal karena operasi plastik.

        Dalam video tersebut, Rizal Ramli mengaku tidak percaya jika lebam muka Ratna disebabkan operasi plastik.

        “Jangan sadis gitu belokkan sebagai ini hasil operasi plastik,” kata Rizal Ramli.

        Tak hanya itu, beberapa netizen juga menyebut Rizal Ramli sebagai orang yang hanya bermodalkan omongan atau omong doang (omdo).

        “Kenapa Rizal Ramli sang Menteri Pecatan tidak pernah bisa bertahan dalam kabinet? Jawabanya adalah mulut nya penuh OMDO alias gede Bacoood,” kata Penyuka_ombak.

        Sementara itu, diketahui Rizal Ramli memang beberapa kali menjabat sebagai Menteri Koordinator (Menko) maupun Menteri.

        Terakhir, ia menjabat sebagai Menko Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya di kabinet Predien Joko Widodo selama beberapa bulan.

        Di acara Karni Ilyas Club, Rizal Ramli pernah mengatakan bahwa ia dihalang-halangi oleh Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla untuk menjadi Menteri.

        Namun, JK membantah dan menaytakan jika Rizal Ramli adalah sosok yang banyak omong namun tidak bisa memimpin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: