Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kasihan Banget Sih Dihina Masyarakat Terus: Pak Rizal Ramli, Mending Anda Pindah ke Korea Utara

        Kasihan Banget Sih Dihina Masyarakat Terus: Pak Rizal Ramli, Mending Anda Pindah ke Korea Utara Kredit Foto: Twitter
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan (PKPI) Teddy Gusnaidi ikut merespons pernyataan Ekonom senior Razal Ramli (RR), yang meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur dari Presiden RI. 

        Mulanya, Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman tersebut meminta Jokowi mundur lantara menurut dia masyarakat sudah kecewa dengan kinerja Jokowi selama memimpin Indonesia.  Baca Juga: Ini Kekuatan Jokowi Hingga Bisa Jadi Central King Maker Pilpres 2024

        Namun, menurut Teddy, justru Rizal Ramli lah yang sering dihina dan ditertawakan rakyat Indonesia. Baca Juga: Yang Ngomong Rizal Ramli, Pak Jokowi, Anda Sudah Tidak Dihormati Rakyat, Anda Mundur Saja...

        "Kalau ikuti Logika Rizal Ramli: "Karena kasihan Rizal Ramli sering dihina dan ditertawakan rakyat Indonesia," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Sabtu (18/6/2021)

        Tak tanggung-tanggung, saking kasihannya, Teddy pun meminta agar Rizal Ramli pindah dan jadi warga negara Korea Utara.

        "Maka lebih baik dia pindah dan jadi warga negara Korea utara.." #LogikaRizalRamli @jokowi @RamliRizal," ujarnya.

        Diketahui sebelumnya, Rizal Ramli, menyarankan agar Joko Widodo (Jokowi) segera mundur dari posisi Presiden Republik Indonesia. Hal tersebut ia katakan lantaran Jokowi kerap mendapat hinaan di media sosial (medsos). 

        Baca Juga: The Next Jokowi, Nggak Nyangka! Pengganti Jokowi adalah Mantan Panglima TNI, Namanya...

        Baca Juga: Ngatain Ahok Tak Cocok Jadi Bos BUMN, Dear Rizal Ramli Dengerin Nih: Ahok Cocoknya Jadi Presiden

        Menurut mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, yag dicopot sebelum genap satu tahun itu, Jokowi sudah tidak lagi dihormati sebagai seorang presiden.

        Bahkan, menurutnya, Kepala Negara sering dilecehkan dan dihina oleh masyarakat bahkan menjadi bahan ledekan. Padahal, ia mengakui jika pada masa awal kepemimpinannya, Jokowi sangat dihormati dan disegani oleh rakyat.

        Namun sayangnya, RR menegaskan bahwa makin ke sini Jokowi justru menjadi bahan candaan oleh rakyat.

        "Jadi memang kita barangkali mesti mikir dan mungkin kasih nasihat baik-baik sama Pak Jokowi, mungkin lebih baik kalau Pak Jokowi legowo mundurin diri," ujarnya seperti dilansir dari Suara.com di Jakarta, Jumat (18/6/2021).

        "Kasihan rakyat kita, kasihan juga Mas Jokowi cuma jadi bahan ledekan saja lama-lama karena sekarang sosial media enggak simpati lagi sama dia, beda sama awal-awal dia jadi presiden," tutur dia.

        "Hari ini kan yang ada bahan becandaan, bahan ledekan, jadi ngelecehin," imbuhnya.

        "Jadi Pak Jokowi, melihat itu saya kasihan. Lebih bagus mundur baik-baik dengan hormat," ujarnya.

        "Kasih kesempatan yang lebih mampu buat kelola Indonesia, menyelesaikan masalah-masalah ini," tegasnya.

        Sementara itu, beredar tagar "Menteri Pecatan" di media sosial Twitter pada Rabu (16/6/2021). Bahkan, tagar tersebut sempat trending. Berdasarkan penelusuran, tagar tersebut ditunjukan kepada Rizal Ramli.

        Bahkan, beberapa netizen menyebutkan jika Rizal Ramli suka menyebar berita bohong atau hoaks. 

        "Kerjaan utama nge-hoaks kok mau maju presiden. Dasar Menteri Pecatan," kata Hariwangsa1.

        "Kalau soal hoaks rajanya. Numero uno yakan! Calon Pleciden hoaks," kata Billray2019.

        Tak hanya itu, beberapa netizen juga menyebut Rizal Ramli sebagai orang yang hanya bermodalkan omongan atau omong doang (omdo).

        "Kenapa Rizal Ramli sang Menteri Pecatan tidak pernah bisa bertahan dalam kabinet? Jawabanya adalah mulut nya penuh omdo," kata Penyuka_ombak.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: