Heboh Laporan Baru Terungkap, Bill Gates Ternyata Tukang Bully dan Rasis!

Sebuah laporan terbaru menyebut Bill Gates adalah seorang tukang bully di kantor yang tidak bisa menghormati keragaman. Ia bahkan pernah terlihat berbaring di atas seorang wanita di sebuah acara perusahaan.

Seorang mantan eksekutif Microsoft mengatakan kepada situs berita Insider bahwa dia melihat Gates berbaring di atas seorang wanita pada pukul 5 pagi selama retret Microsoft di sebuah resor ski Alpen Prancis pada tahun 1988.

Dilansir dari New York Post di Jakarta, Rabu (30/6/21) keduanya "hanya berbaring bersama", kata mantan eksekutif, tetapi mereka diduga melakukan cuddle setahun setelah Gates mulai berkencan dengan calon istrinya Melinda.

Baca Juga: Punya Harta Ribuan Triliun, Bill Gates Punya Empat Jet Pribadi Seharga Rp2,8 Triliun!

Di tempat lain dalam laporan itu, mantan anggota dewan Microsoft Maria Klawe menuduh Gates mengabaikan upaya keberagaman selama pertemuan dewan yang sarat dengan kata-kata kotor di tahun 2010-an.

Ketika anggota dewan menyarankan untuk mempertimbangkan kandidat yang lebih beragam dalam peran eksekutif masa depan, Gates dilaporkan akan menjawab, "Apakah Anda mencoba untuk menghancurkan perusahaan?"

“Pesannya adalah, 'Peduli terhadap keragaman tidak ada hubungannya dengan kesuksesan Microsoft,'” kata Klawe, anggota dewan dari tahun 2009 hingga 2015.

Mantan eksekutif Microsoft lainnya mengatakan kepada Insider bahwa Gates adalah orang yang sangat pemarah.

“Bill meneriaki semua orang dengan cara yang sama,” kata eksekutif itu.

Orang dalam Microsoft lainnya mengaitkan beberapa tindakan Gates bahkan menimbulkan kecanggungan.

“Dia benar-benar tidak tahu bagaimana bercanda atau bagaimana berhubungan dengan orang lain,” kata seorang mantan eksekutif. “Jika dia bilang dia menyukai rambutmu, dia tidak mencoba menggodamu. Dia benar-benar menyukai rambutmu.”

Laporan tentang perilaku Gates muncul ketika orang terkaya keempat di dunia itu menjalani perceraian dengan istrinya Melinda usai 27 tahun pernikahan.

“Microsoft tahun 2021 sangat berbeda dari Microsoft tahun 2000,” kata CEO Satya Nadella. Ia juga menambahkan bahwa perusahaan akan menyelidiki tuduhan pelanggaran bahkan jika berusia puluhan tahun.