Selain mengenai kenaikan jumlah pasien, Satgas Covid-19 Jawa Timur, Makhyan Jibril, mengungkapkan ada tantangan lain yang terjadi di saat yang sama, yaitu fenomena kepanikan.
"Jadi selain dari pasien yang naik, ada fenomena kepanikan. Beberapa pasien yang tanpa gejala saking khawatirnya mereka pengen masuk rumah sakit semua. Jadi, beban rumah sakit sangat berat," ujarnya dalam dialog virtual KPCPEN, Kamis (1/7/2021).
Baca Juga: Inalillahi, Kabar Mengejutkan datang dari Cikeas, Mantu SBY Positif Covid-19, Nyonya AHY Makan Enak
Dia menjelaskan sampai sebelum Lebaran, Bed Occupancy Rate (BOR) di Jawa Timur ada di angka 20-30 persen. Akan tetapi, per 30 Juni 2021, terjadi kenaikan BOR di fasyankes Jatim. BOR isolasi biasa meningkat hingga 83 persen, ICU mencapai 79 persen, rumah sakit darurat (RSD) 69 persen, dan rumah karantina 55 persen.
"Nah ini yang sekarang kita relaksasi. Kita mendirikan rumah sakit darurat lapangan di Bangkalan kemarin sebagai salah satu upaya meringankan beban RS supaya pasien-pasien yang ringan dan tanpa gejala bisa ditaro di sana," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi dalam dua hari terakhir terkait penggunaan rumah sakit karantina.
"Rumah karantina 3 hari yang lalu itu BOR-nya malah 30 persen, belum ada yang pakai. Alhamdulillah setelah 2 hari terakhir ini kita sosialisasikan, pasien-pasien yang ringan atau tanpa gejala bisa kita urai ke rumah karantina," tambahnya.
Satgas Covid-19 Jatim itu menjelaskan bahwa pemerintah provinsi, pemerintah daerah, dan RS swasta telah bekerja sama untuk melakukan ekspansi kapasitas BOR di Jawa Timur. Dalam satu bulan terakhir, BOR untuk isolasi telah ditambah sebanyak kurang lebih 1.100 unit dan untuk ICU sebanyak kurang lebih 300 unit.
Namun, lanjutnya, solusi utama yang harus dilakukan tetap harus mengatasi masalah di bagian hulu. Oleh sebab itu, dia mendukung pelaksanaan PPKM darurat untuk menangani Covid-19 dengan lebih masif.
"Jadi, kami kira strategi PPKM darurat ini akan menjadi salah satu upaya yang lebih masif dan terstruktur dalam menangani Covid dari hulunya," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: