Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Sukses Anak Penjaga Kantin yang Kini Punya Pabrik Ekspor Bernilai Miliaran

        Kisah Sukses Anak Penjaga Kantin yang Kini Punya Pabrik Ekspor Bernilai Miliaran Kredit Foto: Instagram/Julio
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pendiri Piniship, Julio tak pernah ingin kesuksesan membawanya berubah ke arah yang buruk. Karena itu ia terus memijak kaki ke bumi dengan harapan bisa menjadi orang yang rendah hati. Piniship merupakan startup di bidang logistik untuk ekspor.

        Sebelum memiliki startup itu, Julio mempunyai pabrik untuk ekspor. Dari situlah dia mendirikan Piniship. Namun, saat di luar, Julio kalah dengan pemain-pemain besar. Setelah itu, ia pun mendirikan komunitas BisaEkspor dengan harapan bisa membantu bisnis kecil lebih berkembang lagi hingga menjadi eksportir besar.

        Baca Juga: Bisnis Allianz Life Tetap Moncer di Tengah Pandemi, Ini Rahasianya...

        Dalam akun YouTube Ternak Uang yang bertajuk "Mulai Usaha dari 0 Sampai Sukses! ft. Julio - Ternak Uang Talks #4", Julio bercerita bahwa sejak SD sampai SMP, ia sering diledek teman-temannya karena seorang anak ibu kantin. Saat SMA, Julio pindah sekolah dan berharap tidak diledek lagi.

        Namun, ibunya ikut pindah kantin ke SMA tempat Julio menuntut ilmu. Julio sempat merasa malu, namun akhirnya ia beranikan diri untuk membantu sang ibu dengan menawarkan ke teman-temannya satu hari sebelumnya.

        Ibu Julio bahkan tidak bisa memberikan uang jajan, namun ibunya memastikan Julio tidak kelaparan. Sejak SMP, Julio sudah mengikuti Multi Level Marketing. Saat pagi ia membantu ibu, lalu sepulang sekolah ia door to door mencari pembeli produk MLM-nya.

        Meski sempat kuliah, Julio tidak menyelesaikannya karena ia sadar betul keluarganya berharap Julio cepat sukses. Karena itu, ia berhenti kuliah untuk mengembangkan bisnisnya.

        "Maaf maaf ya, gue takut orang tua gue lewat duluan, dan itu akan menjadi penyesalan terbesar dalam hidup gue yang gak akan pernah bisa gue ganti," ujar Julio.

        Saat berhenti kuliah, orang tua Julio tidak mengetahui hal itu. Tetapi, Julio pamit kepada dosen-dosennya. Sejak itulah Julio berbisnis, ia rela melakukan pekerjaan apapun untuk menghasilkan uang.

        "Apapun yang bisa gue jual, gue jual," tukas Julio.

        Bisnis pertama Julio adalah ia menjual dompet kulit. Meski beberap kali bangkrut, tetapi Julio mengaku bahwa di dalam dirinya, ia berkembang.  Setelah itu, Julio pulang kampung ke Cirebon dan melihat usaha orang tuanya gagal karena banyaknya impor. Karena itu, Julio rela melakukan apa saja asalkan bisa menghasilkan uang. Karena itu, Julio pernah menjadi kuli arang.

        Saat masuk ke bisnis ekspor, Julio apa-apa melakukan sendiri karena ia tidak memiliki kenalan di bidang tersebut. Karena sering bolak-balik Cirebon-Jakarta, Julio melihat ada peluang untuk menjual bracket ke luar negeri.

        Ia pun mulai dengan belajar membuat bracket ke pabrik, lalu mulai membuat bracket kecil-kecilan, hingga akhirnya diberi modal oleh satu-satunya temen sang ayah yang memiliki uang untuk memulai bisnis bracket tersebut.

        Julio mengaku butuh waktu enam bulan sampai akhirnya ia mendapatkan dana investasi tersebut. Julio bisa melakukan pitching tersebut setiap minggu. Temen ayahnya ini pun berinvestasi bukan karena bisnisnya bagus, tetapi karena konsistensi yang luar biasa.

        Akhirnya, Julio pun membuktikan, usai empat bulan berjalan, Julio mendapatkan USD1,4 juta pertamanya yang setara dengan Rp20,3 miliar dari satu pembeli.

        Jika masih muda, jadilah 'yes man' dengan melakukan apa saja dan lakukan yang terbaik. Meski ada orang yang terlahir kaya, dan ada yang terlahir miskin, bagi Julio adil itu bukan sama rasa dan sama rata. Uang tidak datang begitu saja, uang harus diciptakan dengan kerja keras.

        Saat membentuk komunitas BisaEkspor, Julio berhasil mencetak pengusaha-pengusaha kecil yang bisa mendapatkan transaksi ekspor hingga Rp3,6 miliar per bulannya. Dan itu bukan hanya satu-dua orang, tetapi banyak. Mereka juga bukan tinggal di Jakarta, kebanyakan tinggal di desa yang tidak mendapatkan pendidikan tinggi. Karena itulah, Julio melihat uang itu soal mindset. Uang akan datang ke orang yang tepat.

        Julio juga mengutip kata-kata pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya yang mengatakan jika membuat orang lain sukses, maka Anda akan lebih sukses. Dan itu terbukti pada Julio.

        Julio pun mengatakan bahwa untuk memulai sesuatu, mulai lah dari detail kecil terlebih dahulu seperti membersihkan tempat tidur, lemari pakaian, dan lain-lain. Lalu, 'hajar' kesempatan apapun yang datang.

        "Tuhan yang Maha Luas ini akan membawa lu kemana, kan lu gak tau," ujar Julio. "Ketika lu udah siap, akan ada waktunya kok 'lompat' juga," tambahnya.

        Karena itulah, Julio selalu melakukan hal terbaik. Sehingga jika ada kesempatan datang, Julio sudah siap.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel:

        Berita Terkait