Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tidak Perlu Borong Susu! Ahli Gizi Bilang Tak Ada Makanan/Minuman Khusus yang Bisa Cegah Covid-19

        Tidak Perlu Borong Susu! Ahli Gizi Bilang Tak Ada Makanan/Minuman Khusus yang Bisa Cegah Covid-19 Kredit Foto: Unsplash/Peter Bond
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Baru-baru ini masyarakat heboh memborong suatu produk susu tertentu yang diyakini dapat mencegah dan mengobati diri dari Covid-19. Akan tetapi, dokter spesialis gizi membantah keyakinan tersebut.

        "Saya mau tegaskan di sini tidak ada jenis makanan atau minuman yang sangat baik yang dapat mencegah dan mengobati Covid-19," tegas dr Sheena RA, M.Gizi, SpGK dalam dialog virtual KPCPEN bertajuk Prokes Diperketat saat PPKM Darurat, Kamis (8/7/2021).

        Baca Juga: Apakah Penyintas Covid-19 Perlu Divaksinasi? Ini Penjelasan Ahli

        Sheena menjelaskan kondisi terinfeksi virus memang menyebabkan kebutuhan protein meningkat, karena protein merupakan sumber energi bagi sel-sel sistem imun tubuh manusia. Akan tetapi, susu bukan merupakan satu-satunya bahan makanan yang mengandung sumber protein.

        "Misalkan kita mau menambahkan susu dalam makanan kita sehari-hari, itu merupakan bagian dari asupan total. Dan kita ingat, bukan hanya susu bahan makanan sumber protein, ada makanan sumber protein yang lain," ungkap Sheena.

        Kemudian, Sheena menyebutkan beragam bahan makanan dengan sumber protein, seperti daging, unggas, telur, lauk-lauk nabati, tempe, tahu, dan kacang-kacangan.

        "Jadi bukan hanya susu yang bisa kita pakai sebagai sumber protein utama. Ada sumber protein lainnya," tuturnya.

        Ia juga menjelaskan di tengah situasi pandemi ini direkomendasikan untuk meningkatkan asupan protein untuk menjaga imunitas tubuh. Bagi orang-orang yang memiliki fungsi ginjal baik, jumlah protein yang direkomendasikan adalah minimal 1,2 gram per hari dari total berat badan.

        Kemudian, jika memang kebutuhan protein masih belum tercukupi, bisa menambahkan suplementasi yang mempunyai kandungan tinggi protein, bisa dalam bentuk makanan cair atau susu formula khusus.

        "Tapi yang kita lihat komposisinya, bukan mereknya," tukas Sheena.

        Dokter spesialis gizi itu juga mengingatkan masyarakat untuk memastikan kebutuhan asupan lain, seperti vitamin dan mineral.

        "Dan yang tidak kalah penting adalah asupan vitamin dan mineral dari sayur dan buah-buahan," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: