Polisi mengindikasikan dokter Florida yang jadi terduga dalang pembunuhan Presiden Jovenel Moise memiliki niat untuk menjadi presiden Haiti. Namun banyak tokoh Haiti mengatakan bahwa Christian Emmanuel Sanon tak dikenal sebagai pemain politik utama.
Pada saat yang sama, seorang profesor universitas teknik sipil di Universitas Quisqueya di Port-au-Prince, Michael Plancher, mengatakan Sanon telah berbicara dirinya dikirim oleh Tuhan untuk mengambil alih kepresidenan Haiti. Profesor Plancher bertemu dengan Sanon dua kali pada bulan lalu.
Baca Juga: Mengenal Sosok Kontroversial Presiden Haiti yang Punya Akhir Hidup Tragis
Dalam sebuah wawancara telepon pada Senin (12/7/2021), profesor Plancher mengatakan ia telah menerima telepon untuk menghadiri pertemuan dengan Sanon yang katanya merencanakan kampanye politik. Profesor Plancher pun datang meski belum pernah mendengar tentang dokter tersebut.
Dia memutuskan datang setelah pencarian internet yang menunjukkan dokter Sanon adalah seorang pendeta yang telah melakukan kegiatan amal. Mereka kemudian melakukan pertemuan pertama dan pertemuan kedua pada 1 Juni.
Pertemuan awal diikuti satu atau dua hari kemudian dengan pertemuan selama satu jam dengan Sanon dan sekelompok enam sampai delapan orang. Kedua pertemuan itu terjadi di rumah yang sama di ibu kota, Port-au-Prince.
Di sana, katanya, Sanon menguraikan ambisi politiknya. "Dia bilang dia dikirim oleh Tuhan. Dia dikirim dalam misi Tuhan untuk menggantikan Moise," kata Profesor Plancher dikutip dari laman The New York Times, Selasa (13/7/2021).
"Dia mengatakan presiden akan segera mengundurkan diri. Dia tidak mengatakan alasannya," ujarnya menambahkan.
Profesor Plancher mengungkapkan Sanon akan menerapkan Marshall Plan untuk menjalankan negara. Dia ingin mengubah bahasa Prancis sebagai bahasa resmi dan menggantinya dengan bahasa Inggris. "Dia tampak agak gila. Saya tidak ingin berpartisipasi lagi sejak itu," kata Plancher.
Saudara laki-laki dokter itu, Joseph Sanon, menerangkan dia sudah lama tidak berhubungan dengan kakaknya dan tidak tahu apa yang sedang terjadi. "Saya putus asa untuk mengetahui apa yang terjadi," katanya.
Seorang mantan tetangga dokter di Florida, Steven Bross, menuding Sanon selalu berusaha mencari cara untuk membuat Haiti lebih mandiri. Dia pun tidak percaya bahwa Sanon membunuh presiden.
Kepala polisi nasional Haiti Leon Charles menuduh Sanon memainkan peran penting dalam pembunuhan presiden dan memang ingin menjadi presiden. Namun Charles tidak memberikan penjelasan tentang bagaimana dokter itu dapat mengambil alih pemerintahan.
Selama penggerebekan rumah Sanon, polisi menemukan cap Drug Enforcement Administration (DEA). Tim pembunuh bayaran yang menyerang rumah Moise tampaknya salah mengidentifikasi diri mereka sebagai agen DEA. Polisi juga mengamankan enam sarung, sekitar 20 kotak peluru, 24 sasaran tembak yang tidak digunakan, dan empat plat nomor dari Republik Dominika.
Sebuah video Youtube direkam pada 2011 berjudul "Dr. Christian Sanon — Kepemimpinan untuk Haiti" menampilkan Sanon sebagai calon pemimpin negara. Di dalamnya, pembicara mencela para pemimpin Haiti sebagai perampok korup sumber dayanya.
Saat pihak berwenang memusatkan perhatian pada tindakan Sanon dalam beberapa bulan terakhir, gambaran yang lebih jelas tentang masa lalunya juga mulai terlihat. Menurut biografi singkat dari Masyarakat Sejarah Baptis Florida, Sanon lahir pada 1958 di Marigot, sebuah kota di pantai selatan Haiti. Ia lulus dari Universitas Eugenio Maria de Hostos di Republik Dominika dan Seminari Teologi Baptis Midwestern di Kansas City.
Catatan publik menunjukkan Sanon memiliki lisensi untuk mempraktikkan pengobatan konvensional dan juga pengobatan osteopatik. Keahlian tersebut menunjukkan bahwa dokter dapat memberikan terapi seperti manipulasi tulang belakang atau pijat sebagai bagian dari perawatan mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: