Perdana Menteri Haiti Baru Unjuk Gigi setelah Sang Presiden Tewas
Pemerintah Haiti secara resmi menunjuk Ariel Henry sebagai perdana menteri baru pada Selasa (20/7/2021) waktu setempat. Haiti mengalami pemerintahan yang tak menentu setelah terbunuhnya Presiden Jovenel Moise dua pekan lalu.
Henry kini berperan sebagai pemimpin de facto negara termiskin di Belahan Barat. Dia memulai pidato upacara di ibu kota Port Au Prince yang diawali dengan mengheningkan cipta untuk presiden Moise.
Baca Juga: Akhirnya Ibu Negara Haiti Kembali, Lalu Apa Selanjutnya?
Selama beberapa tahun, Haiti menghadapi pelanggaran hukum yang dipicu oleh geng-geng kekerasan. Henry mengatakan dia ingin menciptakan kondisi bagi sebanyak mungkin orang untuk memilih dalam pemilihan, yang dijadwalkan pada September.
"Sudah waktunya untuk persatuan dan stabilitas," kata Henry. Dia menyerukan dukungan internasional yang berkelanjutan untuk pemerintah yang telah menerima miliaran bantuan sejak gempa bumi dahsyat pada 2010.
Mantan Perdana Menteri Claude Joseph mengatakan, penunjukan Henry dimaksudkan untuk memfasilitasi pemilihan umum negara. Pemilu di negara tersebut terakhir diselenggarakan pada 2016. Joseph pun memperingatkan tugas berat ke depan.
"Anda mewarisi situasi luar biasa yang ditandai dengan tidak adanya seorang presiden yang menjadi tameng Anda, krisis politik yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah negara, ketidakamanan yang berderap, situasi ekonomi yang muram dan genting," kata Joseph.
Baik Henry maupun Joseph menekankan pemerintah perlu memulihkan ketertiban dan keamanan serta bekerja untuk memperkuat ekonomi yang hancur oleh kejahatan dan pandemi virus corona.
Upacara pada Selasa (20/7/2021) berlangsung sebagai upacara peringatan resmi yang dimulai dengan mengenang Moise, yang dibunuh pada 7 Juli di tengah malam di kediaman pribadinya di Port-au-Prince oleh sekelompok lebih dari 20 tentara bayaran yang sebagian besar merupakan orang Kolombia.
Kepala keamanan pemimpin itu sendiri, beberapa petugas polisi Haiti, dan beberapa orang Haiti-Amerika telah ditahan karena dicurigai terlibat dalam konspirasi untuk membunuh presiden. Pembunuhan Moise telah mengguncang sistem politik Haiti yang sudah rapuh.
Henry sebagai seorang ahli bedah saraf berusia 71 tahun, ditunjuk oleh Moise untuk menjadi perdana menteri baru hanya beberapa hari sebelum dia dibunuh. Namun dia kemudian tidak secara resmi dilantik untuk posisi itu.
Joseph memegang jabatan perdana menteri segera setelah pembunuhan presiden meskipun ada kritik dari lawan politik domestik yang menuduhnya mengejar perebutan kekuasaan. Joseph kini telah kembali ke pekerjaan sebelumnya sebagai menteri luar negeri, seperti halnya beberapa menteri lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: