Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sudah Minta Maaf, Akademisi Tetap Keras Minta Luhut Mundur: Dia Kira Mudah Atasi Pandemi?

        Sudah Minta Maaf, Akademisi Tetap Keras Minta Luhut Mundur: Dia Kira Mudah Atasi Pandemi? Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Akademisi ilmu pemerintahan Rochendi memberikan kritik terhadap permintaan maaf yang disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan karena PPKM Darurat tak terlaksana secara optimal.

        Hal yang hingga hari ini menjadi perbincangan banyak pihak adalah tingkah Luhut yang tak sekali pun melepaskan pandangan saat meminta maaf. Menurut Rochendi, cara tersebut bisa jadi merupakan salah satu upaya untuk mencegah agar Luhut tak salah berbicara.

        Baca Juga: Suara Lantang Luhut Binsar: Basmi Oknum yang Main di Praktik Impor!

        "Luhut suka salah bicara, tapi selalu merasa seperti orang benar," ujarnya kepada GenPI.co, Jumat (23/7).

        Rochendi menilai bahwa beberapa kesalahan yang dilakukan oleh Luhut berasal dari latar belakang pendidikan sang mantan jenderal itu. "Dia itu latar belakangnya militer, tetapi memegang investasi dan kesehatan. Bisa dibilang bahkan semuanya diurusi Luhut, tapi apakah ada yang berhasil?" ungkapnya.

        Pakar politik itu pun mempertanyakan permintaan maaf yang disampaikan Luhut dalam konferensi pers, Sabtu (17/7). Rochendi pun menyarankan agar Luhut juga mengundurkan diri usai mengucapkan permintaan maaf ke publik.

        "Kalau tidak mampu mengurus pandemi, lebih baik mundur. Dia kira mudah mengatasi pandemi?" tuturnya.

        Lebih lanjut, Rochendi mengatakan bahwa sebagai pemimpin "perang" melawan pandemi, Luhut tidak mempunya "pasukan".

        "Luhut tak punya tim ahli yang mendampingi dia, makanya jadinya tak mampu menangani pandemi," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: