Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi keterlibatan putri Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Joanina Novinda Rachma, dalam pusaran bisnis obat Ivermectin. Keterlibatan tersebut pertama kali diungkap oleh Indonesia Corruption Watch (ICW).
Menanggapi keterlibatan itu, Rocky Gerung menyebut tindakan Moeldoko sebagai moral hazard (penyimpangan moral). "Siapa yang lebih mampu membuat moral hazard? Tentu KSP, karena dia punya power di situ," jelas Rocky Gerung dikutip GenPI.co dari YouTube miliknya, Minggu (25/7).
Baca Juga: Rocky Gerung Keras Sindir Moeldoko, Jleb Banget!
Merespons hal itu, Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menyayangkan pernyataan Rocky Gerung. Sebab, hanya berdasarkan apa yang disampaikan ICW, Rocky Gerung sudah menyatakan bahwa Moeldoko melakukan tindakan moral hazard.
"Apakah Rocky Gerung sudah memiliki data mengenai apa yang disampaikan oleh ICW mengenai keterlibatan Moeldoko dalam berburu rente atas Ivermectin?" jelas Fernando kepada GenPI.co, Minggu (25/7).
Selain itu, Fernando juga menanggapi pernyataan Rocky Gerung yang menyatakan Moeldoko berada dalam rezim farmakopolitik atau politisasi bidang farmasi.
Menurut Fernando, Moeldoko justru memanfaatkan jabatannya untuk membantu Presiden Jokowi menangani pandemi Covid-19. "Dengan pernyataannya tersebut, Rocky Gerung sudah melakukan Hate Speech (ujaran kebencian) kepada Moeldoko," ungkapnya.
Fernando menambahkan, pernyataan Rocky Gerung mengenai Moeldoko sudah dapat dikategorikan perbuatan melawan hukum. "Selain melaporkan ICW, kuasa Hukum Moeldoko sebaiknya juga melaporkan Rocky Gerung," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: