Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demi Bayar Utang, Martina Berto Jual Pabrik ke Perusahaan Kecantikan Milik Crazy Rich Malang

        Demi Bayar Utang, Martina Berto Jual Pabrik ke Perusahaan Kecantikan Milik Crazy Rich Malang Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Demi membayar utang, PT Martina Berto Tbk (MBTO) menyatakan bila perusahaan memutuskan untuk menjual pabriknya yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat kepada PT Kosmetika Global Indonesia (KGI) perusahaan kecantikan milik crazy rich Malang yakni Gilang Widya Pramana dan Shandy Purnamasari. 

        Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur PT Martina Berto Tbk, Iwan Herwanto mengatakan bahwaPerseroan berniat untuk menjual tanah seluas 94.352 m2 dengan luas bangunan 4.839 m2, mesin,  perlengkapan  bangunan,  perlengkapan  laboratorium, dan  perlengkapan  kantor  yang berlokasi  di  Desa  Sukaresmi,  Kecamatan Cikarang Selatan dan Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat kepada pihak non- afiliasi.

        Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh Penilai Properti KJPP Herman Meirizki dan Rekan, Nilai Pasar Objek Rencana Transaksi Material adalah sebesar  Rp 178,79 miliar sedangkan harga Rencana transaksi Material adalah sebesar Rp 180 miliar.

        Baca Juga: Ternyata Oh Ternyata... Heryanti Anak Akidi Tio Punya Utang Rp3 M untuk Tarik Warisan Rp16 Triliun!

        Ia menuturkan jika rencana melakukan divestasi aset dilatarbelakangi oleh terganggu cash flow perseroan yang disebabkan oleh turunnya penjualan karena perseroan tidak dapat memenuhi pesanan.

        “Untuk memenuhi pesanan, perseroan membutuhkan tambahan likuiditas terutama untuk melakukan pembayaran utang kepada supplier yang akan jatuhtempo dan perseroan tidak dapat melakukan penambahan utang bank,” jelas Iwan, dalam keterbukaan informasi, di Jakarta, Rabu (4/8/2021).

        Selain itu, tambah Iwan, beban bunga bank saat ini sudah tinggi dan membebani cash flow perusahaan. “Diharapkan deengan dilakukannya divestasi aset ini akan mempeerbaiki kinerja perusahaan,” tambahnya.

        PT Martina Berto yang merupakan bagian dari Martha Tilaar Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, perdagangan jamu tradisional.

        Dari analisis terhadap kinerja historis tahun 2016-2020 dan per 30 Juni 2021 MBTO membukukan  laba bersih pada tahun 2016 dan rugi bersih pada tahun 2017-2020 dan per 30 Juni 2021 yang mengganggu cash flow sehingga Perseroan melakukan divestasi aset sebagai salah satu pendanaan karena sulit untuk mendapatkan pendanaan atau pinjaman bank dengan kondisi dan kinerja keuangan Perseroan saat ini.

        Baca Juga: Gali Lubang Tutup Lubang! Perusahaan Milik Pengusaha SD Darmono Bayar Utang dengan Utang Juga

        Dari analisis terhadap proyeksi laporan keuangan semester I-2021 dan periode 12 bulan pada 2022-2026, rencana transaksi material ini diperkirakan akan dapat membantu perseroan dari sisi keuangan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam hal memenuhi pesanan agar penjualan meningkat dan menghasilkan laba bersih.

        MBTO memiliki dukungan dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh anak perusahaannya, PT Cedefindo, yang kosmetik manufaktur kontrak atau makloon dengan kering, semi-padat, cair, dan aerosol. Selain itu, termasuk layanan formulasi, pendaftaran, pembuatan bahan baku / kemasan, proses produksi, pengemasan, dan satu-stop layanan logistik untuk internal Martha Tilaar Group dan eksternal kepada perusahaan lain.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: