Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Media Israel Sebut Pemerintahan Zionis Berusaha Tutupi Kejahatan Perang

        Media Israel Sebut Pemerintahan Zionis Berusaha Tutupi Kejahatan Perang Kredit Foto: Instagram/IDF
        Warta Ekonomi, Yerusalem -

        Bukti lebih lanjut dari dugaan kejahatan perang Israel di Jalur Gaza diungkapkan dalam laporan media Israel, Haaretz, Selasa (2/8/2021). Surat kabar itu merinci pembunuhan bayi Palestina, seorang remaja dan empat warga sipil lainnya oleh pasukan Israel dalam serangan 10-21 Mei lalu.

        Haaretz mengumpulkan kesaksian dari keluarga Palestina yang ditembak di dekat pagar Gaza. Haaretz menyebutkan bahwa tentara Israel telah menutupi kemungkinan kejahatan perang dalam serangan di Gaza.

        Baca Juga: Pesawat Israel Serang Situs Peluncuran Roket di Lebanon

        "Tentara Israel secara keliru menembakkan peluru ke daerah yang dihuni oleh petani Palestina, sehingga menewaskan seorang bayi, seorang remaja, dan empat orang lainnya. Tentara tidak pernah melaporkan kejadian itu, mereka juga tidak menghukum perwira senior mana pun," ujar laporan Haaretz.

        Terlepas dari penargetan warga sipil, insiden itu tidak mendapat publisitas. Namun, tentara Israel mengetahui insiden tersebut, dan memutuskan untuk melakukan penyelidikan.

        Tetapi setelah dua setengah bulan, tentara Israel mengatakan, mereka telah menyerahkan kasus itu ke unit terkait. Haaretz menilai kesimpulan itu meragukan.

        "Itulah kesimpulan yang ditarik dari pembunuhan keluarga Palestina yang tidak bersenjata di Beit Lahia. Tidak ada perwira senior Israel yang dihukum, apalagi dipecat," ujar laporan Haaretz.

        Keluarga Abu Daya

        Pada malam pemboman yang direncanakan, tentara Israel tidak memberikan informasi kepada penduduk bahwa mereka perlu mengosongkan rumah untuk mengantisipasi serangan. Pemberitahuan semacam ini sudah biasa dilakukan oleh tentara Israel selama pertempuran di Gaza.

        Kemudian, pada 13 Mei sekitar pukul 18.30 waktu setempat pasukan Israel mulai menembaki sejumlah rumah. Salah satunya langsung menembus bangunan tempat tinggal keluarga Abu Daya. Haaretz mengumpulkan kesaksian dari tetangga Abu Daya yang juga kehilangan anggota keluarga mereka.

        "Saya menemukan anak perempuan saya, mayat beberapa dari mereka sudah terpotong-potong. Anak-anak saya terluka dan seluruh tempat itu penuh dengan darah," ujar Nasser Abu Fares Abu Daya, dilansir Middle East Monitor, Rabu (4/8/2021).

        Abu Daya adalah ayah dari 12 anak. Dia kehilangan empat anaknya dalam serangan oleh militer Israel. Keempat anak Abu Daya yang meninggal dunia di antaranya Fawziya (17 tahun) Nisrin (26 tahun), Sabrine (28), dan bayinya yang berusia sembilan bulan, Mohammed Salama. 

        Sebelumnya, Human Rights Watch (HRW) telah merilis laporan bahwa Israel melakukan kejahatan perang selama pertempuran di Gaza pada Mei lalu. Kelompok hak asasi manusia tersebut mengungkapkan laporan itu setelah menyelidiki tiga serangan udara Israel yang menewaskan 62 warga sipil Palestina. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: