Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perusahaan TV Berlangganan Milik Hary Tanoe Kantongi Untung Rp164,3 miliar Hanya Dalam Enam Bulan

        Perusahaan TV Berlangganan Milik Hary Tanoe Kantongi Untung Rp164,3 miliar Hanya Dalam Enam Bulan Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) perusahaan televisi berlangganan milik Hary Tanoesoedibjo mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 31% YoY atau sebesar Rp164,3 miliar pada sementer I 2021 dari Rp125,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Margin laba bersih juga mengalami peningkatan menjadi 8% dibandingkan dengan 7% pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Hal tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,05 triliun pada semester I 2021 dibandingkan Rp1,73 triliun pada periode yang sama di tahun lalu, mewakili tingkat pertumbuhan sebesar 18% YoY.

        "MVN terus menunjukkan kinerjanya yang luar biasa meskipun berada di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Perseroan akan senantiasa memperkuat penjualan TV satelit DTH, dengan didorong tingginya permintaan di kota-kota kecil yang tercermin dari pertumbuhan K-Vision. Lebih lanjut, Perseroan menyakini bahwa pertumbuhan Vision+ akan terus menguat seiring dengan dukungan Perseroan dalam produksi original konten Vision+ yang berkerlanjutan. Saya optimis bahwa MVN saat ini telah berada di posisi yang sempurna untuk mendominasi pasar didukung dengan performa kinerja terbaiknya," kata Presiden Direktur MVN, Ade Tjendra, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (12/8/2021). 

        Baca Juga: Strategi Kolaborasi Anak Usaha MNC Vision Networks dan Telkom Jadi Andalan Pacu Bisnis Streaming

        Pendapatan terbesar berasal dari layanan satelit yang meliputi dua unit DTH Perseroan, yaitu MNC Vision (pasca bayar) dan K-Vision (prabayar) yang mengalami peningkatan sebesar 2% YoY di H1-2021 menjadi Rp1,27 triliun dibandingkan Rp1,24 triliun pada H1-2020.

        Pertumbuhan pada pendapatan layanan satelit terutama disebabkan oleh pencapaian positif yang berkelanjutan dalam akuisisi pelanggan K-Vision. Pada Q2-2021, K-Vision berhasil mengakuisisi total 1,1 juta pelanggan baru dan mencapai total voucher penjualan isi ulang sebesar Rp94,7 miliar. Perlu diketahui, K-Vision berhasil menorehkan pencapaian terbaiknya di bulan Juni 2021 dengan meraih Rp55,7 miliar dari penjualan voucher isi ulang yang sebagian besar berasal dari perhelatan EURO Cup 2020.

        Pendapatan layanan digital, IPTV, dan broadband Perseroan mengalami pertumbuhan yang signifikan menjadi Rp706,5 miliar pada H1-2021 dari Rp430,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu, mewakili tingkat pertumbuhan sebesar 64% YoY.

        “Seiring dengan pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air dan diterapkannya berbagai kebijakan pemerintah terkait pembatasan sosial pada masyarakat, telah mendorong tuntutan akan hiburan yang berkualitas dan terjangkau menjadi sangat tinggi. Hal ini dapat tercermin dalam kinerja MNC Play (broadband dan IPTV) dan Vision+ (OTT Video Service),” tambah Ade.

        Selain itu, pada H1-2021, MNC Play terus memperluas basis pelanggannya dan berhasil mencapai 301,000 pelanggan dengan memaksimalkan leasing kapasitas jaringan dari pihak ketiga. Selanjutnya, bisnis unit OTT Perseroan yaitu Vision+, mampu menunjukkan dominasinya dengan memiliki lebih dari 2 juta pelanggan berbayar dan 50,3 juta Monthly Active Users (MAU).

        Baca Juga: Keuntungan MNC Vision Networks Melejit 148% di Kuartal I Tahun Ini

        Pada H1-2021, beban langsung MVN mengalami peningkatan sebesar 13% YoY menjadi Rp1,56 triliun dari Rp1,39 triliunnpada periode yang sama di tahun lalu.“Saat ini, Perseroan berfokus untuk memproduksi konten original eksklusif secara agresif untuk meningkatkan portfolio konten VOD yang dimilikinya. Perseroan secara konsisten menyediakan original konten lokal yang terbaru bagi pelanggannya, yang diharapkan akan memberikan keunggulan bagi Vision+, dengan peningkatan beban langsung yang tidak signifikan,” ujarnya.

        Adapun, laba kotor pada H1-2021 mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu sebesar 42% YoY atau sebesar Rp483,3 miliar dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp340,8 miliar.

        Sementara itu, EBITDA mengalami pertumbuhan sebesar 12% YoY menjadi Rp809,1 miliar dibandingkan Rp720,2 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya, sementara itu margin EBITDA mengalami sedikit penurunan dari 42% menjadi 39%. E

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: