Megawati Dibuat Jengkel, Kesal Sampai ke Ubun-Ubun, di Sumbar PDIP Keok, yang Juara Partai Islam
Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute), Muhammad Mualimin menilai pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal Sumatera Barat (Sumbar), memiliki perasaan jengkel dan kesal.
Bukan tanpa sebab, Malim menduga hal tersebut lantaran masyarakat Sumbar lebih memilih Partai Keadilan Sosial (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) dibanding PDIP. Baca Juga: Megawati Kini Kerap 'Sentil' Nama Jokowi, Ini yang Pengamat Lihat
Terkait itu, ia juga menilai jika ada dendam pada hati Megawati, seperti dilansir GenPi.co, Sabtu (14/8), Megawati dan juga anaknya, Puan Maharani terkesan selalu memberikan kritik terhadap perpolitikan di Sumbar.
Sambungnya, sebagai wilayah taklukan Presiden Soekarno, Megawati merasa Sumbar harus hormat dan ikut PDIP sebagai pewaris ideologis Bung Karno. Baca Juga: Tiba-tiba Rocky Gerung Bilang Jokowi Politikus Lihai Bermanuver, Sebut-sebut Nama Megawati dan Puan
“Akan tetapi, faktanya dendam dan benci orang Minang pada trah Soekarno sudah mendarah daging,” ungkapnya.
“Dukungan orang Minang dialihkan ke partai Islam konservatif seperti PKS dan PAN. Akhirnya suara PDIP selalu rendah di Sumbar,” ujarnya.
“Agaknya ini yang bikin jengkel, kesal, dan putus asa dari Megawati-Puan,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ikut menyoroti pernyataan Megawati, yang menyebut kehidupan di Sumatera Barat saat ini berbeda.
Karena itu, ia menilai pernyataan Mega tersebut terlihat ada perbedaan ideologis.
"Pernyataan Ketum PDIP dan sebelumnya Puan soal Sumbar menegaskan ada perbedaan ideologis antara PDIP sebagai partai penguasa saat ini dengan Sumbar," katanya kepada wartawan, Jumat (13/8/2021).
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa pandangan Megawati bisa berpengaruh terhadap PDIP di Sumbar.
"Sumbar terkesan dituding sebagai wilayah yang eksklusif, suasana batinnya dinilai selalu berbeda dengan pemerintah. Tak heran jika setiap politik elektoral jagoan PDIP di sana keok. Sumbar ini jadi 'kuburannya' PDIP," ujarnya.
Sementara itu, diketahui PDIP tidak begitu berjaya di Sumbar semenjak Pemilu tahun 1999 hingga saat ini. Bahkan, meski jadi partai pemenang Pemilu di tahun 1999, PDIP hanya mendapat 2 kursi DPR dari Sumbar dan di Pemilu 2004, PDIP tidak memiliki satu kursi pun dari Sumbar.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku kondisi masyarakat Sumbar saat ini sangat berbeda dengan yang dulu, terutama soal semangat gotong royong.
Bahkan Megawati sempat bingung ketika dahulu dirinya dan Puan Maharani sempat mengalami perundungan. Hal ini dikarenakan Puan mengeluarkan pernyataan yang berpolemik terkait Sumatera Barat pada Pilkada 2020 lalu.
"Suatu waktu, saya, Mbak Puan di-bully, saya sampai bingung. Kenapa saya di-bully?" kata Mega dalam Webinar Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa di kanal Youtube Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDIP, Kamis (12/8/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil