Mewujudkan Tujuan Keuangan dengan Tabungan Emas Syariah
Menabung emas sudah menjadi jurus andalan bagi banyak orang untuk mencapai tujuan keuangan. Salah satu alasannya adalah emas merupakan instrumen yang kebal atas inflasi.
Nani Sulistiani (33 tahun), seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Jakarta, merasakan betul manfaat menabung emas untuk mencapai tujuan keuangan. Pernah merasakan periode krisis keuangan global pada tahun 2008 lalu, ia mengalihkan dana tabungan ke dalam instrumen emas.
"Saya bekerja sejak tahun 2006. Lalu tahun 2008 terjadi krisis keuangan global. Saat itu saya berpikir untuk menyimpan uang di tempat yang aman. Pilihannya adalah emas. Pada tahun 2009 saya mulai menabung emas, tapi masih memakai cara tradisional yaitu dengan membeli emas perhiasan di toko-toko emas," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Minggu (15/8/2021).
Baca Juga: Habis Gajian, Beli Emas Kemudian! Cek Harga Emas Hari Ini Yuk!
Kemudian pada tahun 2014 ia mulai mengenal metode menabung emas di PT Pegadaian (Persero). Wanita yang saat itu bekerja di divisi finance di salah satu perusahaan swasta di Jakarta ini mengatakan ada banyak manfaat menabung emas di Pegadaian yakni mudah, praktis, dan terjangkau. Manfaat-manfaat tersebutlah yang mendorong dirinya menjadi nasabah tetap tabungan emas Pegadaian.
"Alasan saya pindah menabung emas di Pegadaian karena saya lihat cabang Pegadaian ada banyak. Jadi, sangat terjangkau dan memudahkan saya untuk membeli atau menabung emas. Selain itu, menabung emas di Pegadaian juga jauh lebih aman dibanding saya menyimpan emas perhiasan fisik di dalam rumah," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa pada tahun 2014 tersebut dirinya menabung emas untuk mencapai tujuan keuangan yakni menyiapkan dana pernikahan. Demi mencapai tujuan keuangan tersebut, ia menyisihkan sebagian gaji untuk menabung emas secara rutin di Pegadaian setiap bulan. Ia mengalokasikan sekitar 10-20 persen pendapatan bulanan untuk tabungan emas.
"Saya menikah pada tahun 2016. Jadi, ada waktu sekitar dua tahun buat saya menyiapkan dana pernikahan. Beberapa bulan sebelum waktu pernikahan saya cairkan tabungan emas di Pegadaian. Prosesnya sangat mudah," jelasnya.
Meski sudah mencapai tujuan keuangan menyiapkan dana pernikahan, saat ini ia tetap melanjutkan kebiasaan menabung emas. Ia mengatakan bahwa kini metode menabung emas sudah berubah ke dalam bentuk digital, yakni melalui aplikasi Pegadaian Syariah Digital.
Ibu dari satu anak ini mengatakan bahwa menabung emas secara digital jauh lebih praktis dan mudah. Ia tidak perlu lagi datang ke kantor cabang, namun proses menabung emas bisa dilakukan di rumah dengan menggunakan telepon genggam. Adapun, tujuan keuangan yang ingin dicapai kali ini ialah menyiapkan dana pendidikan anak.
"Saya pindah ke Pegadaian Syariah agar lebih berkah," ujarnya.
Ia berharap tabungan emas di Pegadaian Syariah bisa membantunya untuk kembali mencapai tujuan keuangan. Dengan demikian, anaknya kelak bisa menempuh pendidikan dengan menggunakan dana yang telah disiapkan.
Instrumen Andalan
Senior Manager Pemasaran dan Penjualan Unit Usaha Syariah Pegadaian, Slamet Hartono, mengakui emas memang menjadi instrumen andalan bagi banyak masyarakat Indonesia untuk mencapai tujuan keuangan.
Apalagi, pada periode pandemi Covid-19 seperti saat ini harga emas justru mengalami peningkatan karena minat masyarakat untuk menabung emas semakin meningkat pesat.
Tercatat, jumlah nasabah tabungan emas di Pegadaian Syariah telah mencapai 831 ribu nasabah per Juni 2021 atau mengalami peningkatan sebesar 33,07 persen secara tahunan (year-on-year). Adapun, total emas di Pegadaian Syariah sekitar 775 kilogram atau meningkat sebesar 31,43 persen secara tahunan.
"Adapun, soal tabungan emas di Pegadaian Syariah atau konvensional sebenarnya sama saja karena keduanya menerapkan prinsip-prinsip syariah," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Sabtu (15/8/2021).
Slamet Hartono mengatakan animo masyarakat yang tinggi telah mendorong Pegadaian Syariah untuk memberi layanan yang terbaik kepada nasabah. Untuk itu, ia menjelaskan Pegadaian Syariah terus melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak baik pemerintahan, swasta, maupun masyarakat luas.
Ia mengharapkan akan ada lebih banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaat dari menabung emas di Pegadaian Syariah. Dengan demikian, akan ada lebih banyak pula masyarakat yang tertolong untuk mewujudkan tujuan keuangan mereka.
"Ada banyak sekali manfaat menabung emas, misalnya tabungan emas tidak lekang akan inflasi," tegasnya.
Memang, instrumen emas berperan sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi, sifatnya likuid alias mudah cair, harga pun cenderung meningkat dalam jangka panjang. Berdasarkan data di Pegadaian, selama tiga tahun terakhir harga emas mengalami peningkatan hampir sebesar 50 persen dari di kisaran Rp600 ribuan menjadi hampir di angka Rp900 ribuan.
Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian (Persero) Harianto Widodo mengatakan pihaknya akan menggunakan seluruh jaringan perseroan baik dari sisi offline maupun online untuk menggenjot penjualan emas.
Dari sisi offline, Pegadaian saat ini memiliki tak kurang dari 4.100 outlet penjualan. Dari jumlah tersebut, sekitar 600 outlet merupakan outlet syariah.
Perseroan juga akan menggunakan jaringan digital untuk bisa meningkatkan penjualan emas. Sejauh ini, Pegadaian sudah memiliki aplikasi sendiri, yakni Pegadaian Digital sebagai sarana transaksi emas secara online. Pegadaian juga bekerja sama dengan beberapa marketplace seperti Tokopedia dan Bukalapak untuk mengakomodir program menabung emas.
"Kami juga membentuk ekosistem digital melalui kerja sama dengan agen Brilink dan agen Laku Pandai lainnya," kata dia.
Dilansir dari siaran pers perseroan, ada beberapa cara praktis jika masyarakat ingin membuka tabungan emas di Pegadaian yakni
1. Mengunduh aplikasi Pegadaian Digital di telepon genggam melalui Google Play Store.
2. Menunggu hingga proses instalasi selesai, lalu pengguna bisa membuka aplikasi tersebut.
3. Mengisi data identitas pribadi pada kolom-kolom yang tersedia sesuai perintah dan instruksi yang diberikan.
4. Mengisi unit pegadaian sesuai dengan wilayah kantor atau agen cabang di dekat tempat tinggal pengguna.
5. Melakukan pembayaran untuk biaya pembukaan tabungan.
6. Melakukan konfirmasi pembayaran untuk mengaktifkan tabungan emas, bisa dengan mendatangi kantor terdekat atau menghubungi contact person. Waktu tunggu pengaktifan adalah selama tujuh hari kerja.
7. Mengambil buku tabungan dari unit kantor cabang yang dipilih saat pengaktifan berjalan lancar.
Dengan langkah-langkah praktis tersebut maka saat ini membuka tabungan emas di Pegadaian bukan lagi hal yang sulit. Bahkan hanya dengan menyisihkan uang sedikit saja, pengguna sudah bisa membeli emas. Bisa dibilang bahwa saat ini dari kembalian jajan, seseorang sudah bisa memiliki emas.
Pilihan Terbaik
Senior Advisor AZ Consulting, Steven Ransingin, mengatakan emas selalu menjadi salah satu pilihan terbaik untuk menyimpan harta kekayaan khususnya bagi ibu-ibu di Tanah Air. Apalagi, di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 seperti saat ini, ujarnya, banyak orang mulai yang mengonversi kekayaan mereka ke dalam bentuk emas karena berbagai macam alasan seperti ketidakpastian ekonomi di masa depan, inflasi, dan lain sebagainya.
Steven Ransingin mengatakan bahwa menabung emas secara syariah di Pegadaian Syariah bisa menjadi pilihan bagi kaum muslim di Indonesia. Ia merekomendasikan masyarakat untuk menabung emas guna mencapai tujuan keuangan. Apalagi, saat ini menabung emas sangat mudah dan praktis karena bisa dilakukan secara digital dengan menggunakan telepon genggam.
"Emas tabungan memiliki fungsi untuk membantu orang yang belum memiliki cukup dana untuk membeli emas perhiasan atau emas batang. Alhasil, mereka mulai dengan menabung emas dengan nominal Rp10.000," katanya kepada Warta Ekonomi, beberapa waktu lalu.
Bagi mereka yang ingin memiliki emas dalam bentuk fisik, ujarnya, tabungan emas memiliki fitur mencetak atau mengubah jadi emas batang.
"Nah, ketika uang di rekening emas tabungan sudah sama dengan harga emas saat ini maka mereka bisa mencetak dan mengubah bentuk menjadi emas batang," tuturnya.
Bagi yang ingin mencapai tujuan keuangan dengan menggunakan cara menabung emas, ia memberikan beberapa tips sebagai berikut
1. Membuat dan Menetukan Tujuan Keuangan
Ia mengatakan langkah pertama ialah menentukan tujuan keuangan. Penentuan tujuan keuangan dibagi menjadi kebutuhan dan keinginan, jangka panjang, menengah, dan pendek, lalu bersifat umum dan non-umum.
"Contoh menentukan tujuan keuangan seperti kebutuhan untuk membeli ponsel pintar, tapi keinginan yang ada logo apel tergigit. Lalu jangka panjang untuk pensiun, jangka menengah misalnya memiliki rumah, jangka pendek mempunyai asuransi dan investasi, dan sifatnya umum seperti asuransi, pendidikan anak, rumah, dan kendaraan," paparnya.
Lantas, ia memberi contoh yang bersifat non-umum seperti liburan, traveling, ganti kendaraan, dan lain-lain.
2. Mencatat Setiap Pemasukan dan Pengeluaran
Langkah selanjutnya yang perlu disiapkan adalah mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran. Meski hal ini sudah diketahui oleh banyak orang, namun jarang sekali yang menerapkan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, perkembangan teknologi telah mempermudah seseorang dalam melakukan pencatatan keuangan karena sudah tersedia banyak aplikasi-aplikasi tersebut di dalam ponsel pintar.
"Kenapa kita harus mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran? Karena dengan mencatat hal tersebut maka kita bisa mengetahui berapa besar pengeluaran bulanan, melebihi pendapatan atau tidak, atau pos-pos pengeluaran apa saja yang menjadi titik penyebab bengkaknya pengeluaran kita," tegasnya.
Begitu pun pendapatan, katanya, jangan cuma berdasarkan kira-kira. Bahkan, untuk pendapatan tidak pasti pun tetap wajib untuk dicatat misalnya bagi para pekerja lepas atau pedagang.
3. Menghimpun Dana Darurat dan Melakukan Penganggaran
Setelah melakukan pencatatan keuangan dan mengetahui pendapatan serta pengeluaran bulanan maka langkah berikutnya adalah menganggarkan uang untuk biaya-biaya tertentu.
"Seperti kalau kita mencatat pengeluaran biaya internet sekian, apakah biaya tersebut terlalu besar atau tidak. Proses membuat anggaran ini adalah waktunya mengkaji ulang semua pengeluaran-pengeluaran kita yang sifatnya harian, bulanan, hingga tahunan, pasti dan tidak pasti," sebutnya.
Steven merinci bahwa menghimpun dana yang dipakai dalam kondisi darurat yaitu dana darurat sebesar 3-6 kali pengeluaran bulanan untuk single atau karyawan dengan pendapatan tetap, lalu 9-12 kali pengeluaran bulanan untuk yang berkeluarga, pekerja lepas, dan pebisnis dengan pendapatan tidak tetap.
4. Mulai Menabung Emas
Ia menyarankan untuk mengalokasikan sekitar 5-10% pendapatan bulanan ke tabungan emas. Apabila ingin mengumpulkan dalam waktu yang lebih cepat, perbesar alokasi menjadi 20%, dengan catatan pengalokasian tersebut tidak membebani kondisi keuangan.
"Pantau tabungan emas demi memastikan itu sesuai dengan tujuan awal yang ingin kita raih," pesannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: