Pengumuman! Simak Pernyataan Pemerintah Indonesia Atas Perkembangan Situasi di Afghanistan
Jatuhnya ibu kota Afghanistan, Kabul ke tangan Taliban pada Minggu (16/8/2021) menandai berakhirnya perang di negara konflik tersebut. Klaim itu disampaikan Taliban mengingat perginya Presiden Ashraf Ghanis dari Kabul.
Sejumlah negara, khususnya Barat, berbondong-bondong menyelamatkan warga dan diplomatnya keluar Kabul sejak Senin (16/8/2021). Bandara Kabul yang diduduki militer Amerika Serikat sempat mengalami kekacauan (chaos) setelah penduduk berkerumun di sana.
Baca Juga: Pergerakan Mengkhawatirkan, RI Siap Evakuasi Warga Indonesia di Afghanistan
Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri menyampaikan tujuh poin pernyataan atas perkembangan situasi di Afghanistan, seperti dikutip laman kemlu.go.id sebagai berikut.
Pertama, Indonesia memantau secara dekat perkembangan yang sangat cepat yang terjadi di Afghanistan.
Kedua, Indonesia berharap penyelesaian politik tetap dapat dilakukan, melalui Afghan-owned, Afghan-led.
Ketiga, perdamaian dan stabilitas tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat Afghanistan dan dunia internasional.
Keempat, Indonesia terus melakukan komunikasi dengan semua pihak di Afghanistan dan juga dengan Perwakilan PBB dan Perwakilan Asing di Afghanistan.
Kelima, keselamatan WNI, termasuk staf KBRI Kabul, merupakan prioritas pemerintah Indonesia.
Keenam, Persiapan evakuasi terus dimatangkan, antara lain melalui komunikasi dengan berbagai pihak terkait di lapangan.
Ketujuh, Misi KBRI Kabul akan tetap dijalankan dengan tim esensial terbatas, sambil terus dilakukan pemantauan situasi keamanan di Afghanistan.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, pemerintah terus memantau situasi di Afghanistan dan telah berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di sana. Pemerintah, kata Faiza, telah siap mengevakuasi warga maupun staf KBRI jika memang situasinya memburuk.
"Pada intinya kita telah lakukan persiapan, kita siap melakukan evakuasi jika kondisnya betul-betul memungkinkan," ujarnya Senin (16/8/2021).
Menurut Faiza, situasi saat ini, sangat dinamis. Pemerintah pun telah mengimbau kepada WNI di sana untuk tetap berhati-hati.
"Kalau pun evakuasi nanti WNI yang kita dahulukan dan staf KBRI," ujarnya.
Namun yang perlu ditekankan, tegas mantan Dubes Kanada itu, Indonesia tidak menutup perwakilannya. Akan ada pejabat esensial yang tetap bertugas di sana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto