Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wantannas RI Pilih Jabar Gelar Gerakan Vaksinasi

        Wantannas RI Pilih Jabar Gelar Gerakan Vaksinasi Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Pandemi Covid-19 sudah berjalan hampir dua tahun di Indonesia, namun belum ada tanda-tanda bakal mereda, justru terjadi lonjakan beberapa waktu yang lalu.

        Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya dan kerja keras menangani pandemi Covid-19 dengan sejumlah kebijakan, antara lain Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pemerintah juga telah menjalankan program vaksinasi dengan target 80 persen dari jumlah penduduk hingga Desember 2021. Hal ini dilakukan agar segera tercapai kekebalan kelompok atau herd immunity guna mengakhiri pandemi. Baca Juga: HUT Jabar ke-76 Tahun, Momentum Perkuat Komitmen dan Semangat Perjuangan

        Namun, hingga saat ini program vaksinasi di seluruh Indonesia baru tercapai sekitar 27 persen. Padahal, Presiden RI Joko Widodo menargetkan vaksinasi 80 persen penduduk Indonesia harus diselesaikan di bulan Desember. Baca Juga: Pemerintah Indonesia Apresiasi Solidaritas Global di Masa Pandemi Covid-19

        Atas dasar itu, Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Wantannas RI) terdorong melakukan upaya percepatan target vaksinasi tersebut dengan menggelar Gerakan Vaksinasi.

        Gerakan Vaksinasi Wantannas RI akan dipusatkan di Sentra Vaksinasi area Masjid Al Jabbar Kota Bandung, yang dimulai sejak tanggal 23 hingga 28 Agustus 2021.

        "Pemerintah sudah berusaha sekuat tenaga untuk bisa segera menanggulangi pandemi Covid-19 ini namun kelihatannya masih belum optimal karena berbagai hal. Ini perlu terobosan-terobosan untuk segera menciptakan herd immunity, dengan 80 persen warga tervaksin," ujar Sekretaris Jenderal Wantannas RI, Laksdya TNI Harjo Susmoro, Sabtu (21/8/2021)

        Harjo mengatakan, Wantannas RI merasa terpanggil untuk ikut mencari tahu persoalan apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan sehingga penanganan pandemi Covid-19, salah satunya vaksinasi, masih belum optimal.

        Ia menjelaskan, Wantannas RI sebetulnya bukan lembaga operasional namun lembaga yang membantu presiden untuk mengambil kebijakan-kebijakan strategis.

        "Jadi, Wantannas RI ini dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Keanggotaannya adalah semua kementerian, juga stakeholder terkait sebagai anggota tidak tetap. Mereka berasal dari para akademisi, tokoh, dan lain-lain," kata Harjo Susmoro.

        Wantannas RI menganggap masalah pandemi Covid-19 sudah mulai mengancam stabilitas keamanan nasional sehingga perlu dibahas dan diselesaikan bersama-sama.

        Menurutnya, pandemi Covid-19 perlu diselesaikan secara komprehensif oleh para stakeholder, tidak bisa secara parsial karena ini tidak hanya menyangkut persoalan kesehatan, tapi juga masalah keamanan dan ekonomi.

        "Sekarang gairah hidup kita juga mulai menurun, dan itu akhirnya membahayakan keamanan nasional. Di sini Wantannas harus segera mengambil tindakan," ungkapnya.

        Banyak yang harus dilakukan Wantannas, lanjut Harjo Susmoro, namun gerakan vaksinasi akan menjadi pintu masuk bagi Wantannas untuk mengetahui sejauh mana masalah di lapangan.

        "Harapan kami, vaksinasi segera selesai, herd immunity segera tercipta, ekonomi kembali normal, sehingga semua akan kembali normal, pembangunan juga akan kembali berjalan," kata dia.

        Jawa Barat dipilih Wantannas sebagai tempat kegiatan vaksinasi karena provinsi itu merupakan bumper dari ibukota negara, di samping itu Jawa Barat juga merupakan sentra vaksin karena di sana ada Biofarma.

        "Harapan kami, kalau bumpernya ini sudah bagus maka otomatis akan menjadi contoh bagi wilayah-wilayah lain di Nusantara," jelas Harjo Susmoro.

        Gerakan vaksinasi Wantannas tersebar di lebih dari 2.300 titik di Jawa Barat dengan pusat komando di Masjid Al Jabbar yang terletak di Gedebage Kota Bandung. Di lokasi ini ditargetkan 10.000 orang bisa tervaksin, sementara secara keseluruhan Wantannas menargetkan bisa memvaksin 650.000 orang secara koordinasi lapangan terus dilakukan secara efektif dilakukan Taviota Bay, atau dipanggil Kang Ovi.

        Gerakan Vaksinasi Wantannas didukung penuh oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Forkopimda, dan stakeholder lain seperti BUMN, pihak swasta, dan sebagainya ujar Laksamana Muda TNI Denih Hendrata.S.E,M.M,CHRMP. Selaku Panitia Vaksin.

        "Kita ajak kepedulian mereka untuk membantu masyarakat. Pemerintah secara umum sudah berbuat. Tapi dalam momentum ini kita akan menguji sejauh mana kebersamaan dan kerja sama kita untuk saling mendukung. Kalau memang ini teruji dengan bagus, berarti sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mampu menyelesaikan pandemi. Ini ancaman kita bersama. Dibutuhkan kepedulian lingkungan dan kepedulian bersama," tandas Harjo Susmoro.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: