Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Biasanya Dibuang, Ternyata Bagian Sawit Ini Merupakan Sumber Energi Hijau Baru

        Biasanya Dibuang, Ternyata Bagian Sawit Ini Merupakan Sumber Energi Hijau Baru Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Limbah cair kelapa sawit yang seringkali dibuang karena dianggap tak bernilai, saat ini bisa diolah menjadi bahan bakar pembangkit listrik. Pemanfaatan limbah tersebut berpotensi mereduksi emisi gas metana. Sinergi antara PT Pertamina (Persero) melalui subholding Pertamina NRE dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang memanfaatkan limbah tersebut mampu menghasilkan energi hijau dari pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) Sei Mangkei, Sumatera Utara.

        “Kerja sama strategis ini untuk meningkatkan energi baru terbarukan pada bauran energi, sekaligus menurunkan emisi karbon,” kata Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang berlokasi di Simalungun memiliki konsep zona ekonomi hijau.

        Baca Juga: Perusahaan Sawit Jadi Juara, Ini Saham yang Valuasinya Masih Murah!

        Sumber energi berbasis biogas dan surya menjadi penopang keandalan listrik di wilayah tersebut. PLTBg Sei Mangkei memiliki kapasitas 2,4 MW, yang dibangun di atas lahan seluas dua hektar milik Perkebunan Nusantara III, dengan menyerap 288.350 meter kubik limbah cair kelapa sawit per tahun.

        Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani mengungkapkan, pengelolaan limbah cair kelapa sawit secara terbuka menghasilkan gas metana yang berdampak buruk bagi lingkungan karena bisa mempercepat pemanasan global. Menurutnya, kehadiran PLTBg Sei Mangkei yang memanfaatkan limbah cair kelapa sawit berpotensi mereduksi emisi gas metana sekitar 2.500 hidrokarbon metana atau setara 70 ribu ton karbon dioksida per tahun.

        “Sebagai bentuk komitmen dari PTPN Group dalam pengembangan energi baru terbarukan serta mendukung pencapaian target bauran 23 persen pada 2025, kami wujudkan melalui pengembangan PLTBg dan program biogas co-firing di unit perkebunan kelapa sawit PTPN Grup dengan Pertamina NRE,” ujar Ghani. Lebih lanjut, Ghani menyampaikan bahwa pengembangan PLTBg Sei Mangkei telah memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, diantaranya pengurangan emisi gas metana dan karbon, pengurangan konsumsi listrik berbasis fosil serta menjadi sumber pendapatan baru.

        “Pemanfaatan limbah cair kelapa sawit menjadi listrik memberikan nilai ekonomis bagi PTPN III sebesar Rp3,5 miliar per tahun,” ungkap Ghani. Selain membangun PLTBg Sei Mengkei, Pertamina NRE juga membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas dua MW yang berpotensi menurunkan 2.000 ton karbon dioksida per tahun. Pemanfaatan listrik biogas dan surya akan mendukung terwujudnya konsep zona ekonomi hijau di KEK Sei Mangkei dan mendukung upaya pelaku industri untuk mendapatkan sertifikat hijau.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: