Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tanri Abeng Jelaskan Perbedaan Tantangan BUMN Dulu dan Sekarang

        Tanri Abeng Jelaskan Perbedaan Tantangan BUMN Dulu dan Sekarang Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng mengungkapkan, tantangan yang dihadapi Kementerian BUMN saat ini memiliki perbedaan yang besar ketika Kementerian BUMN pertama kali dibentuk dan dipimpin Tanri Abeng sebagai Menteri BUMN pertama.

        "Saya menyarankan BUMN Muda ini terus belajar merdeka dan perkembangan begitu cepat maka harus ada kecepatan untuk mengejar dan BUMN Muda harus memikirkan membangun usaha itu," ujarnya pada BUMN Muda Mentorship Program dengan tema Merdeka Berkarya, Berkontribusi untuk Indonesia, Rabu (25/8/2021).

        Baca Juga: BUMN Muda Mentorship Program Diluncurkan, Tanri Abeng: Sama dengan Kugagas Dulu

        Tanri Abeng yang pernah menjadi direktur keuangan di salah satu perusahaan Amerika Serikat mengenang, tahun 1970-1980 merupakan periode yang dapat dengan mudah diprediksi. Sebab, globalisasi belum merajalela seperti saat ini. Selain itu, juga didukung dengan situasi politik yang cenderung stabil sehingga pembangunan nasional dapat terjalin dengan baik.

        Namun, kini situasinya berbeda. Menurut pria yang juga Komisaris Utama PT Bio Farma (Persero) menyebut globalisasi memberikan dampak permasalahan baru baik dari aspek sains, teknologi, sosial, politik, dan geopolitik.

        Karena itu, menurutnya, diperlukan kepemimpinan yang dapat bersaing dan bekerja sama dengan pihak lain. Termasuk dapat melakukan perubahan dengan memikirkan strategi dengen berpikir kreatif dan inovatif.

        "Tantangan masa kini jauh lebih berat saya kira anak-anak muda saat ini jauh lebih cerdas dan lebih ekspos," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: