Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BUMN Karya Bakal Dikonsolidasikan, Waskita (WSKT) hingga Wijaya (WIKA) Jadi Target

BUMN Karya Bakal Dikonsolidasikan, Waskita (WSKT) hingga Wijaya (WIKA) Jadi Target Kredit Foto: Dok. Waskita Karya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya sektor infrastruktur sebagai kunci utama dalam menunjang hilirisasi energi dan swasembada pangan. Hal tersebut bakal diwujudkan dengan melakukan kosolidasi sejumlah BUMN.

Menurut Erick, infrastruktur memiliki peran vital dalam menekan biaya logistik dalam berbagai fasilitas seperti pelabuhan, bandara, jalan tol, dan jalan-jalan daerah. Hal tersebut juga bisa meningkatkan efisiensi dalam implementasi program hilirisasi energi dan swasembada pangan.

Baca Juga: Waskita Karya Targetkan Bendungan Jragung Selesai Dibangun 2025

“Infrastruktur ini menjadi sebuah kunci kesuksesan dari swasembada energi, pangan, hilirisasi. Karena dengan infrastruktur itu kita bisa menekan seluruh biaya logistik di pelabuhan, bandara, jalan tol, maupun jalan-jalan yang ada di daerah,” ujar Erick dilansir Minggu (17/11).

Untuk mencapai target ini, dirinya mengumumkan rencana konsolidasi tujuh perusahaan negara bidang karya untuk menjadi hanya tiga entitas induk. BUMN karya yang akan direstrukturisasi meliputi:

  1. PT Hutama Karya (Persero)
  2. PT Waskita Karya (Persero) Tbk
  3. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
  4. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
  5. PT Brantas Abipraya (Persero)
  6. PT Adhi Karya (Persero) Tbk
  7. PT Nindya Karya (Persero)

Erick menjelaskan bahwa ketujuh perusahaan ini akan digabung di bawah tiga induk sebagai bagian dari restrukturisasi yang lebih besar. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat dan meningkatkan efektivitas program strategis nasional tanpa mengganggu tugas dan penugasan perusahaan terkait.

“Tadi kita sudah bicara bahwa ketujuh BUMN ini nanti akan dipayungi oleh tiga induk, jadi ini hanya bagian kita restrukturisasi,” ungkapnya.

Adapun Erick juga menegaskan bahwa perampingan jumlah perusahaan negara ini diiringi dengan peningkatan efisiensi dan kesehatan bisnis. Upaya tersebut dilakukan melalui perbaikan tata kelola perusahaan, termasuk program bersih-bersih yang bertujuan menciptakan transparansi dan profesionalisme di jajaran direksi BUMN.

“Insya Allah, kita akan jalankan. Terlebih lagi, sebelumnya kita telah melakukan restrukturisasi. Kami bekerja keras untuk memastikan bahwa BUMN karya ini berada dalam kondisi sehat dan menjalankan efisiensi dengan baik,” jelasnya.

Erick juga menegaskan komitmennya dalam menegakkan hukum dan tata kelola yang baik di lingkungan BUMN. Ia tidak segan-segan untuk bekerja sama dengan penegak hukum dalam menindak oknum yang terlibat pelanggaran hukum.

Baca Juga: Tak Kunjung Lunasi Utang, WIKA Kembali Digugat PKPU

“Siapa pun yang melakukan pelanggaran, kemarin kita bekerja sama dengan Kejaksaan Agung, sudah banyak juga yang ditahan karena kasus-kasus. Jadi, direksi yang sekarang, kita yakini mereka benar-benar bekerja secara profesional, transparan, dan efisiensi, kita terus tekan,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: