Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PAN Balas Kritik: Mending PSI Fokus Lolos Ambang Batas Parlemen Dulu Aja Deh...

        PAN Balas Kritik: Mending PSI Fokus Lolos Ambang Batas Parlemen Dulu Aja Deh... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Amanat Nasional (PAN) menanggapi santai peringatan keras dari Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, agar tidak bermain politik dua kaki dalam koalisi parpol pendukung Pemerintah.

        Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menegaskan, partainya sama sekali tidak menggunakan strategi politik dua kaki. Pada saat menjelang Pilpres 2019, ada perbedaan dalam pilihan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Untuk menegakkan fatsun politik, PAN memilih mengundurkan diri dari kabinet.

        Baca Juga: PAN Sahabatan dengan Koalisi Jokowi, PKS Teguh Tetap Oposisi

        “PAN tetap mengedepankan moral berpolitik dalam sikap dan perilakunya,” tegas Viva kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Pasca Pilpres 2019, semua kekuatan politik nasional bersatu. Bahkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden yang didukung PAN, Prabowo Subianto dan Sandiaga S Uno diangkat Presiden terpilih Joko Widodo menjadi menteri untuk membantu tugas-tugas kenegaraan.

        Soal kritik PAN terhadap Pemerintah saat itu, kata dia, itu hal biasa dalam sistem pemerintahan demokrasi. Harus ada check and balances untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Semua partai yang ada di DPR melakukannya untuk menjalankan fungsi konstitusionalnya, yakni dalam hal legislasi, budgetting, dan controlling atau pengawasan.

        “Dalam praktik berdemokrasi, kita menyaksikan beberapa anggota Fraksi DPR pendukung Pemerintah justru bersuara dan mengkritik keras kementerian atau Pemerintah. Hal itu justru kewajiban parpol pendukung Pemerintah, agar pemerintahan berjalan bersih, bermanfaat, taat hukum, dan melayani rakyat,” jelasnya.

        Pasca Kongres di Kendari 2020, PAN memiliki semangat, dan energi baru, yaitu ingin menjadi partai yang inklusif, modern, moderat, yang menghargai pluralitas, dan kemanusiaan. “PAN adalah partai nasionalis relijius di tengah gelombang kerakyatan,” ucapnya.

        Dengan semangat baru ini, lanjutnya, PAN akan tampil sebagai partai yang menyuguhkan politik ide dan gagasan dalam bingkai kebangsaan. Spirit inilah yang akan ditampilkan PAN sebagai partai koalisi Pemerintah.

        Lebih lanjut Viva mengajak partai koalisi Pemerintah, terutama Perindo dan PSI bekerja bersama membantu Pemerintah. Juga lebih serius untuk fokus di program agar partainya dapat lolos parliamentary threshold (ambang batas parlemen) dan mendudukkan kadernya di DPR. “Di Pemilu 2019 lalu Perindo dan PSI gagal masuk Senayan,” sindirnya.

        Sebelumnya, Raja Juli Antoni mengingatkan PAN agar berhenti bermain dua kaki bila ingin masuk dalam koalisi parpol pendukung Pemerintah. “Saya berharap pada periode ini pemimpin PAN di bawah Zulhas dapat lebih konsekuen memberikan dukungan politik kepada Jokowi,” kata Juli, lewat keterangan videonya kepada wartawan, Kamis (26/8).

        Politik dua kaki PAN itu ditengarai, saat bergabung dalam koalisi parpol pendukung pemerintahan Jokowi periode 2014-2019. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: