Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        CEO Bittrex Global: Dubai Ramah untuk Industri Kripto, Punya Peluang Tinggi di Pasar Timur Tengah

        CEO Bittrex Global: Dubai Ramah untuk Industri Kripto, Punya Peluang Tinggi di Pasar Timur Tengah Kredit Foto: Unsplash/Pierre Borthiry
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menurut CEO dari pertukaran kripto Bittrex Global, Stephen Stenberg, Uni Emirat Arab (UEA) dan Dubai merupakan salah satu yurisdiksi paling ramah untuk industri cryptocurrency.

        Dubai kemungkinan akan mendapat manfaat dari pasar kripto yang berkembang di Timur Tengah karena regulator lokal makin menerima teknologi terkait blockchain, kata Stenberg, dalam wawancara hari Minggu dengan Bloomberg.

        Baca Juga: Optimis dengan Kripto, Bos Twitter Bikin Layanan Tuker Uang Tunai dengan Bitcoin

        "UEA dan Dubai melakukan semua hal yang benar dan mereka akan menarik banyak proyek regional di industri cryptocurrency," kata Stenberg.

        Dia menyatakan bahwa yurisdiksi ini menyediakan tempat yang bagus untuk membuat proyek token atau menjalankan pertukaran mata uang kripto, sebagian besar berkat status kawasan tersebut sebagai surga pajak.

        Menurut data dari Tax Justice Network, UEA menjadi salah satu surga pajak dengan pertumbuhan tercepat di dunia pada Maret 2021 bersama Swiss dan Bermuda. "Saya pikir Dubai akan melakukannya dengan sangat baik," kata Stenberg.

        Ia juga menambahkan bahwa Bittrex sekarang mengharapkan ekspansi lebih lanjut dan lebih banyak klien di wilayah tersebut. Bittrex Global adalah platform perdagangan kripto global untuk pertukaran Bittrex, salah satu pertukaran kripto terbesar di Amerika Serikat.

        Pertukaran global secara resmi diluncurkan pada September 2019 dan berkantor pusat di Liechtenstein. Tahun lalu, Bittrex Global menerima lisensi aset digital untuk mengoperasikan pertukaran kripto di bawah pengawasan Otoritas Moneter Bermuda.

        UEA telah memperkuat kehadirannya di industri aset digital baru-baru ini dengan Menteri Ekonomi Abdulla Bin Touq Al Marri menyatakan pada bulan April bahwa cryptocurrency dan tokenisasi aset akan menjadi kunci rencana negara untuk menggandakan ekonominya dalam 10 tahun. Pada bulan Juli, UEA bergabung dengan perlombaan mata uang digital bank sentral global (CBDC).

        Otoritas Jasa Keuangan Dubai, badan pengatur keuangan untuk Pusat Keuangan Internasional Dubai, juga memprakarsai beberapa peraturan terkait kripto tahun ini, berniat untuk mengadopsi kerangka kerja peraturan untuk beragam aset digital pada tahun 2021.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: