Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Melalui COVAX Facility, WHO Harapkan Vaksin Covid-19 Beri Sumbangsih Kesejahteraan

        Melalui COVAX Facility, WHO Harapkan Vaksin Covid-19 Beri Sumbangsih Kesejahteraan Kredit Foto: Antara/Stenly
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Organisasi  kesehatan dunia (WHO) mengategorikan vaksin Covid-19 sebagai barang publik global (global public good). Untuk itu, vaksin harus memberikan sumbangsih signifikan untuk proteksi dan promosi yang berkeadilan bagi kesejahteraan semua masyarakat di seluruh dunia.

        Hal itu disampaikan oleh Penasihat Senior Urusan Gender dan Pemuda untuk Direktur Jenderal WHO, Diah Saminarsih, dalam diskusi bertajuk Vaksinasi: Hak atau Kewajiban? yang digelar Institut Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (INDEKS) dan Friedrich Naumann Foundation (FNF) Indonesia.

        Baca Juga: Efikasi Vaksin Beragam, Ahli Penyakit Dalam Sarankan Jangan Pilah-Pilih Vaksin

        "Justru jangan sampai vaksin malah memperbesar ketidakadilan dan ketimpangan," katanya, Senin (30/8/2021).

        Diah mengungkapkan, keberadaan vaksin Covid-19 harus berlandaskan pada prinsip-prinsip kesejahteraan, penghargaan yang setara, keadilan secara global, keadilan secara nasional, saling menguntungkan, dan legitimasi. Berdasarkan hal tersebut, WHO melalui platform COVAX Facility memastikan keberadilan distribusi vaksin Covid-19 dalam dijangkau negara-negara di dunia.

        "WHO melalui COVAX Facility memastikan semua negara yang tergabung dalam WHO mendapat suplai vaksin Covid-19 sekurang-kurangnya 20 persen dari jumlah populasi warganya," ujarnya.

        Diah menambahkan, melalui platform COVAX Facility, Indonesia memiliki posisi yang strategis karena menjadi salah satu ketua dari COVAX Facility tersebut. Karena itu, bahwa vaksinasi saja tidak cukup membawa sebuah negara keluar dari pandemi. Vaksinasi harus diimbangi dengan langkah-langkah pendukung melalui kebijakan yang terintegrasi.

        Bila vaksinasi digenjot tanpa melakukan testing dan tracing, lanjut Diah, itu akan mengaburkan keadaan sebenarnya dari wabah yang sedang berlangsung sehingga masyarakat jadi tidak mengetahui seberapa bahaya saat beraktivitas di luar rumah.

        Selain itu, kewaspadaan masyarakat juga diperlukan dengan rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, memakai masker, dan menjaga jarak.

        "Vaksinasi sangat penting. Kalau ingin keluar dari pandemi, vaksinnya harus dikejar dan dipercepat ditambah tidak boleh kendor melaksanakan 3T: testing, tracing, dan treatment," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: