Industri pasar modal Indonesia sudah saatnya menjadi agen utama dalam mendorong dan mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional akibat dampak pandemi Covid-19, sehingga penguatan pasar modal harus menjadi fokus utama pemerintah, regulator dan stakeholder terkait.
Demikian yang disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid, saat menjadi pembicara kunci dalam acara Indonesia Best Public Company Award 2021 yang digelar Warta Ekonomi secara virtual di Jakarta, Selasa (31/8/2021).
"Bila perekonomian Indonesia ingin cepat pulih pasca Covid-19, maka penguatan pasar saham harus menjadi fokus utama. Saatnya pasar modal menjadi agen utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dari terpaan resesi akibat Covid-19," ujar Arsjad. Baca Juga: Bangun Pasar Modal Tangguh, ini yang Dilakukan OJK
Bukan tanpa sebab, menurut Arsjad, studi Bank Dunia bertajuk Capital Markets Development, Causes, Effect, and Sequencing mengungkapkan bahwa pertumbuhan investasi saham memiliki korelasi yang sangat kuat dengan pertumbuhan ekonomi.
"Korelasi tersebut didasarkan besarnya manfaat investasi saham untuk membiayai berbagai sektor ekonomi strategis seperti ekspansi perusahan, pengembangan infrastruktur, perumahan, UMKM dan perubahan iklim," jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, ditemukan juga bahwa negara yang memiliki pasar saham yang kuat akan lebih cepat pulih dari resesi ekonomi dibandingkan negara yang didominasi sektor perbankan.
"Studi tersebut membuktikan bahwa pasar modal berimbas luar biasa terhadap ekonomi suatu negara. Dari studi ini dapat disimpulkan pasar modal yang kuat dan besar tentu akan menghasilkan ekonomi yang kuat dan besar pula," ungkapnya.
Beruntung, kondisi pasar modal Indonesia saat ini tetap moncer kendati pandemi Covid-19 belum usai. Hal ini salah satunya bisa dilihat dari meningkat pesatnya jumlah investor di pasar modal Indonesia. Pada akhir 2018, investor di Indonesia tercatat 1,6 juta investor termasuk saham, reksa dana dan SBN. Kemudian pada Februari 2021, jumlahnya menjadi 2 juta akun investor. Baca Juga: Ketua Umum Kadin Indonesia: Resesi Ekonomi di Indonesia Bisa Diatasi dengan Investasi Saham
"Tentu ini pertumbuhan yang luar biasa di saat pandemi. kalau kita lihat 70% atau sebanyak 400an investor dari total investor baru adalah kaum melenial dengan rentang usia 18-30 tahun," cetus Arsjad.
Selain itu, aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia juga naik signifikan dimana transaksi harian pada Januari 2021 telah mencapai Rp20,5 triliun per hari. Angka ini melesat tinggi bila dibandingkan dengan periode juli 2020 yang tercatat rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp7,6 triliun per hari.
Oleh karena itu, dengan kondisi tersebut, Arsjad bilang sudah saatnya industri ini menjadi tumpuan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Tak lupa dia juga mennyampaikan selamat kepada para perusahaan terbuka yang telah menerima penghargaan dan telah beekontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional.
"Selamat kepada seluruh penerima penghargaan, semoga kerja baik yang telah berjalan dapat terus dipertahankan. Stay safe, stay healthy, salam sehat untuk semuanya," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman