Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bupati yang Ngatain Opung Luhut Digaruk KPK, Denny Siregar Pura-Pura Kaget, Apa Kaget Beneran?

        Bupati yang Ngatain Opung Luhut Digaruk KPK, Denny Siregar Pura-Pura Kaget, Apa Kaget Beneran? Kredit Foto: Instagram Denny Siregar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Bupati Banjarnegara periode 2017-2022, Budhi Sarwono, usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2018.

        Kepada wartawan, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan penahanan ini dilakukan untuk kepentingan penyidikan.

        "Untuk kepentingan penyidikan, tim penyidik melakukan upaya paksa penahanan para dua tersangka tersebut untuk 20 hari ke depan terhitung sejak tanggal 3 September 2021 sampai dengan 22 September 2021,” ujar Firli Bahuri dalam konferensi pers, Jumat (3/9/2021). Baca Juga: Soal Hukuman Mantan Penyidiknya, Ketua KPK Mengaku Tak Pandang Bulu

        Terkait itu, Pegiat media sosial Denny Siregar tampak menyoroti penahanan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono tersebut. Baca Juga: Putusan Dugaan Pelanggaran Kode Etik Wakil Ketua KPK Digelar Hari Ini

        Ia pun mengaku tidak menyangka bahwa Bupati yang sempat menyinggung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan diciduk KPK.

        "Lah ini kan yang bupati yang hina opung LBP sebagai penjahit ?," cuitnya dalam akun Twitternya, Sabtu (4/9/2021).

        Sebelumnya, Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono, menjadi perbincangan publik usai dirinya menyebut Menteri Luhut Penjahit. 

        Kekinian, ia meminta maaf dan memberikan penjelasan mengapa dirinya salah menyebut nama panjang Luhut.

        "Mohon maaf kemarin saya menyebut Menteri Penjahit, karena saya tidak hapal namanya panjang sekali. Ini sekarang saya baca yang jelas, ini saya baca dan saya mohon maaf, (yang betul) adalah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan," katanya.

        Ia pun mengaku tidak bermaksud menghina Luhut lantaran dirinya lupa nama belakang Menteri Luhut tersebut.

        "Mohon maaf karena tidak hafal jadi disingkat yang mudah. Tapi saya tidak punya tujuan menghina apapun, karena sebisa saya bicara," ucapnya.

        "Sekali lagi kami mohon maaf kemarin yang saya sebut Pak Penjahit, karena saya tidak hafal semuanya. Mohon bapak menteri bisa memaafkan saya. Demi Allah, demi Rasulullah saya lahir batin untuk melaksanakan tugas negara," sambungnya.

        Sementara itu, dilihat dalam akun Twitter Politisi Ferdinand Hutahaean masih tampak geram dengan aksi Bupati Budhi meski sudah meminta maaf.

        Menurut Ferdinand, ucapan Bupati Banjarnegara sangat jelas menghina dan melecehkan Menteri Luhut.

        "Bupati kurang ajar akhirnya minta maaf. Saya tak percaya omonganmu yang bilang tak ada niat melecehkan. Jelas-jelas nada suaramu dan caramu itu melecehkan," cetusnya, dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Selasa (24/8/2021).

        Namun, meski sudah meminta maaf, Ferdinand tampak tidak terima lantaran ucapan Budhi membawa-bawa nama keluarga dari suku Batak.

        "Meski kau minta maaf kepada Pak LBP, Batak dan Marga Panjaitan, bagiku kau tetap BUPATI KURANG AJAR!" kata dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: