Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BuzzerRp Diguyur Duit Rp1,29 T, Rizal Ramli Mencak-Mencak! Kerjanya Buzzer Cuma Belain Tuannya

        BuzzerRp Diguyur Duit Rp1,29 T, Rizal Ramli Mencak-Mencak! Kerjanya Buzzer Cuma Belain Tuannya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekonom Rizal Ramli ikut menyoroti catatan Indonesia Corruption Watch (ICW), terkait 133 paket pengadaan yang totalnya mencapai Rp 1,29 triliun, sejak tahun 2014 hingga 2020.

        Dalam catatan tersebut, anggaran itu untuk media sosial, influencer, kampanye online, hingga konsultan komunikasi. Baca Juga: Eh Rizal Ramli Ngomel-Ngomel Lagi: Sudah Kehilangan Akall Sehat! Sabar Pak Rizal.. Sabar...

        Menurut Rizal Ramli, kehadiran pendengung bayaran atau BuzzerRp yang selalu mengatakan dirinya sebagai influencer merupakan masalah yang serius bagi demokrasi di negeri ini.

        Pasalnya, kehadiran buzzer hanya untuk kepentingan sang tuan yang membayar. Termasuk, narasi-narasi yang disampaikan berlebihan hingga acapkali berpotensi merusak persatuan dan mengadu domba agama. Baca Juga: Elektabilitas Partai Bu Mega Meroket, Eh Rizal Ramli Teriak: Survei Bayaran, Abal-Abal, Cuma Nipu!

        “Menutupi kegagalan tuannya dan melakukan pembunuhan karakter terhadap lawan-lawan politik,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Senin (6/9/2021).

         "Nah si Tuan Pembayar bisa perankan "Good Guy" karena peran kotor (“Bad Guys”) sudah dimainkan BuzzeRp," sambung dia,

        Lebih lanjut, ia juga melihat bahwa propaganda Islamphobia terus dilanjutkan dengan tujuan menakut-nakuti minoritas, abangan, dan nasionalis sempit, sehingga mereka semakin militan membela status-quo yang minim prestasi dan koruptif.

        “Kedua mobilisasi pendanaan untuk membiayai operasi islamphobia oleh BuzzerRp dan InfluencerRp,” sambungnya.

        "Kita semua Indonesia. Stop dan hentikan phobia-phobia, yang hanya jadi sumber perpecahan! Fokus lawan ketidakadilan, korupsi dan perilaku otoriter!” tegas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: