AWS Berkomitmen Optimalkan Digitalisasi UMKM dan Startup Melalui Pendayagunaan Cloud
Menurut hasil riset McKinsey, Indonesia berpeluang menjadi ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada tahun 2030. Hal ini tidak terlepas dengan adanya ekonomi digital yang kian tumbuh saat pandemi melanda seluruh dunia.
Bersamaan dengan peluang ini, Amazon Web Services (AWS) Indonesia berkomitmen mendukung startup lintas industri dalam misinya untuk memecahkan berbagai permasalahan dan menciptakan ekosistem baru menggunakan teknologi cloud computing.
Baca Juga: Diskusi Berkualitas ala Jeff Bezos, Ternyata Ini yang Bikin Amazon Sukses Besar!
“Di Indonesia khususnya, AWS sangat bangga karena dengan mendukung startup lokal, kami secara tidak langsung juga turut menyumbangkan solusi-solusi kami bagi negeri, terutama para pelaku UMKM yang harus dimampukan berinovasi dengan teknologi. Bersama, kita akan mengawal visi Indonesia Emas 2045,” kata Country Leader Indonesia, AWS, Gunawan Susanto dalam media briefing bertajuk ‘Mengoptimalkan Kontribusi Startup Sebagai Enabler Digitalisasi UMKM/Bisnis Rumahan Melalui Pendayagunaan Cloud’.
Gunawan mengatakan bahwa semua pelaku bisnis pada dasarnya bisa berinovasi menggunakan cloud, mulai dari beban kerja yang sederhana seperti komputasi dan penyimpanan hingga pemanfaatan teknologi yang lebih kompleks seperti database, kecerdasan artifisial, dan machine learning.
“Dari segi keamanan, kami pun menawarkan pilihan infrastruktur dan solusi cloud yang aman bagi startup-startup Indonesia karena kami telah mengantongi beberapa sertifikasi kepatuhan seperti ISO27001,” kata Gunawan.
Beberapa startup lain yang ia contohkan adalah perusahaan P2P lending Kredivo (penggunaan machine learning untuk pengenalan wajah, otentikasi, dan deteksi tindak penipuan) serta perusahaan penyedia kesehatan jarak jauh Halodoc (prosesor Graviton2 untuk mengurangi biaya serta machine learning untuk penyensoran gambar-gambar yang berpotensi tidak senonoh).
Hadir juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, ia mengatakan saat ini peran strategis yang dimainkan oleh pemerintah, pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya seperti komunitas, media, dan lembaga pendidikan adalah merumuskan bagaimana menangkap peluang yang amat besar tersebut dengan bantuan digitalisasi. Komputasi awan atau cloud computing disebut sebagai salah satu penggeraknya.
“Pemanfaatan teknologi cloud adalah sebuah tren yang akan terus berlangsung, dan saya percaya bahwa di masa depan, setiap data, operasional, dan beban kerja akan dikelola di cloud. AWS memainkan peran penting sebagai penyedia infrastruktur dan juga layanan berbasis cloud,” tutur Menteri Sandiaga.
Menurutnya, kebutuhan terhadap cloud akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan akan data ataupun layanan web. Semua kalangan membutuhkan digitalisasi. Di sinilah peran dari ekonomi digital sebagai enabler kemajuan negeri, terbukanya peluang usaha dan peluang kerja.
Ia menambahkan ekonomi digital saat ini merupakan ‘home of the creative economy’ karena terdapat 20 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidupnya di ekonomi kreatif. Untuk itu pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berkomitmen dalam meningkatkan ekosistem startup Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq