Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hipotensi: Tekanan Darah Rendah, Apakah Berbahaya?

        Hipotensi: Tekanan Darah Rendah, Apakah Berbahaya? Kredit Foto: Unsplash/Nik Shuliahin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Banyak orang khawatir dengan kondisi tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hal itu wajar karena tekanan darah tinggi berisiko tinggi memunculkan serangan jantung atau stroke. Tapi pernahkah Anda sadar apakah tekanan darah rendah juga berbahaya? Jika ya mengapa bisa berbahaya? Berikut informasi selengkapnya yang kami lansir dari laman healthline.

        Tekanan arah rendah disebut juga dengan istilah Hipotensi. Memiliki tekanan darah yang lebih rendah secara umum baik dalam banyak kasus (kurang dari 120/80). Namun tekanan darah rendah terkadang bisa membuat Anda merasa lelah atau pusing. Dalam kasus tersebut, hipotensi bisa menjadi tanda dari kondisi mendasar yang harus diobati.

        Baca Juga: Jarang Menimbulkan Gejala, Mari Mengetahui Soal Tekanan Darah Tinggi

        Tekanan darah diukur saat jantung Anda berdetak, dan dalam periode istirahat di antara detak jantung. Pengukuran darah Anda yang dipompa melalui arteri ketika ventrikel jantung meremas disebut tekanan sistolik atau sistol. Pengukuran untuk periode istirahat disebut tekanan diastolik, atau diastol.

        Sistol memasok darah ke tubuh Anda, dan diastol memasok darah ke jantung Anda dengan mengisi arteri koroner. Tekanan darah ditulis dengan angka sistolik di atas angka diastolik. Hipotensi pada orang dewasa didefinisikan sebagai tekanan darah 90/60 atau lebih rendah.

        Apa yang menyebabkan Hipotensi?

        Tekanan darah setiap orang turun pada satu waktu ke waktu yang lain, seringkali tidak menimbulkan gejala yang nyata. Kondisi tertentu dapat menyebabkan periode hipotensi yang berkepanjangan yang dapat menjadi berbahaya jika tidak ditangani. Kondisi tersebut antara lain:

        • kehamilan, karena peningkatan permintaan darah dari ibu dan janin yang sedang tumbuh
        • kehilangan darah dalam jumlah besar karena cedera

        • gangguan sirkulasi yang disebabkan oleh serangan jantung atau katup jantung yang rusak

        • kelemahan dan keadaan syok yang terkadang menyertai dehidrasi

        • syok anafilaksis, suatu bentuk reaksi alergi yang parah

        • infeksi aliran darah

        • gangguan endokrin seperti diabetes, insufisiensi adrenal, dan penyakit tiroid

        • Obat-obatan juga dapat menyebabkan tekanan darah turun. Beta-blocker dan nitrogliserin, yang digunakan untuk mengobati penyakit jantung, adalah penyebab umum. Diuretik, antidepresan trisiklik, dan obat disfungsi ereksi juga dapat menyebabkan hipotensi

        Beberapa orang memiliki tekanan darah rendah karena alasan yang tidak diketahui. Bentuk hipotensi ini, yang disebut hipotensi asimtomatik kronis, biasanya tidak berbahaya.

        Baca Juga: Penting! Olahan Makanan Ini Wajib Dihindari Penderita Tekanan Darah Tinggi

        Gejala yang ditimbulkan karena tekanan darah rendah tergantung pada tingkat keparahan. Beberapa orang mungkin hanya merasa sedikit tidak nyaman, sementara yang lain mungkin merasa sangat sakit.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: