Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sekarang Kripto Bisa Bantu Pelestarian Lingkungan? Indonesia Sudah Punya Nih, Simak Penjelasannya

        Sekarang Kripto Bisa Bantu Pelestarian Lingkungan? Indonesia Sudah Punya Nih, Simak Penjelasannya Kredit Foto: Nuzulia Nur Rahma
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengusaha Peter F Gontha, salah satu pendiri dan CEO Melchor Group, meluncurkan Crypto Utility ROXI. Perlu diketahui, Crypto Utility ROXI ini bukanlah alat pembayaran yang sering dikenal cryptocurrency, melainkan bagian dari upaya pelestarian lingkungan dengan pendekatan ekonomi dan teknologi digital.

        "Ini hal baru dan pertama di dunia di mana Crypto Utility ROXI ini akan sejalan dengan teknologi perhitungan serapan karbon yang dikembangkan oleh Jejak.in, anak perusahaan dari Melchor Group," kata Peter, Jumat (10/9/2021).

        Baca Juga: Aset Kripto Dapat Lampu Hijau dari Bahtsul Masail, Begini Tanggapan Indodax

        Selanjutnya, Peter menjelaskan bahwa kripto ini tidak bersifat virtual meski berwujud digital. Ia berharap melalui Crypto Utility ROXI ini Indonesia akan menjadi pioner di dunia.

        "Ini tak hanya soal restorasi ekologi, tapi juga menyejahterakan masyarakat serta bagian dari upaya untuk ikut berperan mendampingi pemerintah dalam memberantas kemiskinan," ujarnya.

        Ia yakin Indonesia bisa menjadi pusat ekonomi hijau di dunia melalui crypto utility ini. Untuk itu, ia mengharapkan dukungan dari pemerintah terutama Kementerian LKH yang telah berhasil meraih perhatian dunia karena sukses memperbaiki lingkungan kehutanan di Indonesia.

        Selanjutnya, ia menjelaskan melalui teknologi emission accounting, forest monitoring, blockchain, artificial intelligence, dan crypto utility ini, Peter menghadirkan gagasan baru tentang penghitungan restorasi hutan serta penyerapan perhitungan dan perdagangan karbon yang sesuai dengan kompatibilitas dan standar nasional Indonesia yang ditetapkan pemerintah.

        "Melalui kombinasi pendekatan ekologis, teknologi digital dan ekonomi crypto utility, lahirlah sebuah prakarsa baru yang futuristik," kata Peter.

        Ia menjelaskan, Indonesia memiliki cadangan karbon terbesar di dunia yang tersimpan di hutan hujan mangrove dan lahan gambut. "Semua ini merupakan kekayaan yang dimiliki Indonesia yang belum divaluasi secara eksponensial. Inilah inti kekuatan ekonomi hijau Indonesia," katanya.

        "Melalui suatu ekosistem utility and mission accounting trade and forest monitoring, Indonesia makin memiliki kedudukan penting dalam peta ekonomi global. Tentu saja ini merupakan modal kuat bagi tercapainya cita-cita kemakmuran yang maksimal bagi seluruh rakyat Indonesia," imbuhnya lagi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: