Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hubungannya Dikorek-korek PDIP, Anies dan Riza Tidak Lagi Mesra?

        Hubungannya Dikorek-korek PDIP, Anies dan Riza Tidak Lagi Mesra? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi -

        Hubungan antara Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria lagi dikorek-korek PDIP. Keduanya dituding nggak mesra lagi gara-gara beda pendapat soal sanksi untuk Cafe Holywings yang melanggar PPKM. Benarkah Anies-Riza nggak mesra? Ah, warganet banyak yang nggak percaya.

        Kerumunan yang terjadi di Cafe Holywings, Minggu (5/9) dini hari, banyak mendapat sorotan. Banyak pihak yang mendesak, agar cafe yang terletak di daerah Kemang, Jakarta Selatan itu, dijatuhi sanksi berat. Mengingat, kerumunan terjadi di saat Jakarta masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

        Selain didenda Rp 50 juta, Holywings dipastikan dijatuhi sanksi berat. Yakni, tidak boleh beroperasi. Namun, sampai kapan akan ditutup, pernyataan Anies dan Riza terlihat berbeda.

        Baca Juga: Camkan Baik-baik! Sampai Detik Ini, Jokowi Tak Tergoda Jabatan 3 Periode

        Anies bilang, penutupan Holywings hingga pandemi selesai. Tujuannya, agar masyarakat dan tempat hiburan lainnya, taat protokol kesehatan.

        “Itu tidak akan dibiarkan, dan ditutup sampai pandemi selesai. Makanya, saya katakan, ini pesan bagi semuanya,” tegas Anies.

        Namun, Riza memberikan pernyataan berbeda. Kata dia, penutupan Holywings hanya sementara.

        “Bukan sampai pandemi selesai. Sampai PPKM selesai. Kalau pandemi, bisa bertahun-tahun,” kata Riza.

        Ia memastikan, penutupan operasional Holywings sudah diputuskan hingga PPKM dicabut oleh pemerintah pusat. Sanksi itulah yang tertulis dalam keputusan yang diberikan Pemprov DKI Jakarta kepada pihak Holywings.

        “Kemarin kan tulisan (keputusan) di situ sudah jelas, selama PPKM,” tutur politisi Gerindra ini.

        Menanggapi perbedaan pernyataan antara Anies dan Riza ini, anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Johny Simanjuntak lantas melemparkan isu keretakan antara gubernur dan wagub. Kata dia, komunikasi di antara mereka tidak jalan. Padahal, hal seperti ini bisa diselesaikan melalui rapat-rapat pimpinan di Pemprov DKI.

        “Ini kan tidak bagus juga akibatnya kepada masyarakat. Menurut saya, itu harus diperbaiki. Paling tidak, gubernur dan wakil gubernur harus ada rapat evaluasi,” kritiknya.

        Johny lantas menyinggung adanya persaingan politik antara Anies dan Riza. Karena belakangan ini, Riza lebih sering tampil ke publik dibanding Anies. “Bahkan, saya khawatir dia sudah keluar dari tupoksi. Yang saya amati seperti itu. Ini kan etika juga bahwa ada apa-apa kan harus lapor juga ke gubernur,” tukasnya.

        Benarkah Anies-Riza retak? Politisi Gerindra, Ahmad Taufik membantahnya. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu menilai, pernyataan PDIP itu ngawur. “Dari mana ada urusan politik. Nggak ada lah,” tegasnya.

        Taufik menegaskan, hingga saat ini tidak ada perbedaan suara di antara gubernur dan wakilnya. Karena pada prinsipnya, pemberlakuan PPKM itu karena masih ada pandemi. Begitu juga soal kepentingan politik.

        Baca Juga: Heboh Anies Terperosok ke dalam Got saat Kunjungan, Eh Warga Nyeletuk...

        “Nggak ada. Ini kan karena melanggar. Penutupan kan, karena dia melanggar. Kalau tidak melanggar kan tidak ditutup,” katanya.

        Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menganggap hal wajar antara gubernur dan wakilnya beda pendapat. Terpenting, perbedaan itu jangan sampai terjadi perseteruan kebijakan. “Hanya saja, memang tidak biasa Riza berbeda pendapat dengan Anies,” ulasnya.

        Namun, Dedi menganggap, perbedaan pandangan ini belum sampai pada tahapan keretakan hubungan. Jika konflik ini terkondisikan, opini publik terbangun. Tentunya, Anies bakal memenangi simpati publik. Hal ini terkait dengan penilaian Anies sebagai tokoh kontra Prabowo Subianto.

        Di dunia maya, banyak warganet yang tidak percaya Anies dan Riza sudah tidak mesra lagi. “Nggak ada persaingan. Cuma beda nada suara aja, Holywings no operated untuk PPKM the end,” bela @iwangiwangkara2. “Ya kan PPKM berlaku terus sampai pandemi selesai. Berarti omongannya Anies, nggak salah dong,” jawab @masaddri. “Perbedaan itu indah,” timpal @ws_parsito.

        Akun @rizkysyri lantas menyinggung soal perbedaan yang pernah terjadi pada pemimpin-pemimpin yang lain. “Dulu Pak SBY dan Pak JK juga sering berseberangan. Pak Jokowi dan Pak JK juga sering berseberangan. Dalam suatu kepemimpinan itu wajar, apalagi ini urusan negara,” bebernya.

        Namun, tidak sedikit juga warganet yang menyindir soal perbedaan pandangan itu. “Kalau Anies keliru atau kebijakannya salah, Riza muncul buat klarifikasi dan koreksi. Gimana mau jadi presiden, bisa bahaya negara,” sindir @khezarsiboro. “Sudah terlalu sering. Perbedaannya sudah kelebihan. Doubel pilot atau nahkoda, apalagi berbeda arah sangat membahayakan,” sindir @TriSartopo. “Baru mimpin Jakarta,” timpal @PNS_Sejati.

        “Mana yang benar nih? Pernyataan @aniesbaswedan atau @A_rizaptria”? Tanya @doktrinpalsu. “Apakah akan ada matahari kembar?” timpal @Ate3103.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: