Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Camkan Baik-baik! Sampai Detik Ini, Jokowi Tak Tergoda Jabatan 3 Periode

Camkan Baik-baik! Sampai Detik Ini, Jokowi Tak Tergoda Jabatan 3 Periode Joko widodo | Kredit Foto: Instagram/Jokowi
Warta Ekonomi -

Wacana perpanjangan masa jabatan presiden masih belum padam, meskipun Istana sudah berkali-kali membantahnya. Bahkan, di akhir pekan saja, Juru Bicara Kepresidenan, Fadjroel Rachman masih sibuk meladeni soal urusan tersebut. Kata dia, sampai detik ini, sikap Presiden Jokowi masih sama, tetap tak mau 3 periode.

Diskusi yang diikuti Fadjroel itu, bertajuk “Amandemen UUD 1945 Untuk Apa?” Diskusi yang digelar secara virtual itu, menghadirkan beberapa narasumber dari politisi hingga akademisi. Yakni, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid, dan Pakar Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar.

Diskusi membicarakan soal wacana amandemen UUD 1945 yang muncul jelang Sidang Tahunan MPR, pada pertengahan Agustus lalu. Wacana yang awalnya hanya bicara soal perlunya memasukkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN), akhirnya menghidupkan kembali isu perpanjangan masa jabatan presiden.

Baca Juga: Megawati Tolak Jokowi 3 Periode, HNW: Kalau PDIP Tak Dukung, Ya Selesai...

Sampai kini, isu tersebut terus menggelinding, karena ada saja pihak-pihak tertentu yang memancing dan mendorong ide tersebut. Sebagian di antaranya dilantangkan oleh para pendukung Jokowi seperti M Qodari dari lembaga survei Indo Barometer, dan teranyar disuarakan bos relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer.

Dalam diskusi tersebut, Fadjroel kembali sibuk menangkis isu liar yang berkembang soal amandemen dan perpanjangan masa jabatan presiden. Kata dia, urusan amandemen bukan wilayah eksekutif.

Jadi, silakan saja kalau MPR memang mau amandemen isinya, termasuk memasukkan PPHN. Pemerintah tak ada urusan dan tak akan mencampuri urusan MPR, mengingat itu bukan kewenangan eksekutif.

Nah, soal perpanjangan masa jabatan presiden, Fadjroel bilang, Jokowi sudah beberapa kali mengomentari soal ini. Sikap Jokowi tegak lurus dengan konstitusi, yaitu masa jabatan presiden maksimal 2 periode. Kata dia, Jokowi menolak wacana 3 periode karena mengetahui pentingnya proses regenerasi kepemimpinan dan menghormati agenda reformasi.

“Menurut saya (sikap Jokowi), sudah clear banget,” tegas Fadjroel.

 

Meski begitu, Fadjroel mengetahui isu tersebut masih saja bergulir, karena ada yang mendorongnya. Antara lain oleh pendukung Jokowi. Kata dia, Istana tak bisa melarang karena menyampaikan pendapat merupakan hak konstitusional warga.

Namun, lanjut dia, saat ini, wacana tersebut sudah mereda, karena ada beberapa pihak yang dulu mendorong isu tersebut, sudah tobat.

Fadjroel berharap, sikap tegas Jokowi itu diikuti pendukungnya dengan menolak perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.

“Saya harap, pendukung beliau setia tegak lurus terhadap apa sikap politik beliau,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: