Eng-Ing-Eng, Rocky Gerung Bongkar Kebohongan Sentul City, Calo Kelas Kakap Diseret-seret...
Pengamat politik Rocky Gerung akhirnya membongkar kebongan Sentul City, terkait rumah di pinggir tebing Kampung Gunung Batu RT 02 RW 11 Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Hal tersebut disampaikan dalam kanal YouTube Muhammad Tohir, Munggu (12/9). Baca Juga: Rumahnya Rocky Gerung Terancam Diratakan, Eh Disapa Orang Istana, Halo Profesor Abal-Abal..
“Ini bukan soal rumah saya saja, ini soal politik pertanahan nasional yang juga menjadi sangat khusus karena menyangkut Sentul City, perusahaan properti besar yang kemudian orang pertanyakan kok bisa Sentul City punya tanah seluas-luasnya, separuh kabupaten,” ucapnya.
Lanjutnya, ia mengaku mendapatkan tanah tersebut dari penggarap. Bahkan, ia juga mengaku dirinya pernah mengajukan sertifikat ke BPN, tetapi ditolak karena lahan itu merupakan tanah negara yang dikuasai PTPN. Baca Juga: Berkonflik dengan Sentul City, Rocky Gerung Tersudut: Tuhan Yang Maha Adil
“Kalau Sentul City bilang darimana Rocky Gerung dapat tanah itu? saya bilang itu garapan, pindah-pindah garapan dan suratnya lengkap,” tegas dia.
“Lalu orang bertanya lebih lanjut, kalau begitu Sentul dapat dari mana dapat garapan seluas itu? Emang garapan nenek moyangnya? Itu kata Fadli Zon,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia pun mengklaim bahwa semua teman-temannya menganggap ada yang tidak beres dengan lahan yang diklaim Sentul City tersebut.
“Orang sering menganggap bahwa saya menyerobot hak (tanah) itu,” kata Rocky.
“Kita tidak mungkin memiliki tanah. Kita bisa memiliki hak atas tanah di atas tanah itu, bukan terhadap tanah itu,” tegas dia.
Selain itu, ia membeberkan jenis-jenis sertifikat tanah di Indonesia, seperti Sertifikat Hak Milik (SHM) dan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB).
“Sentul City itu punya hak guna bangunan (HGB), yang dia klaim juga, yang masih dipersoalkan oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN),” ujarnya.
Namun, meski memiliki HGB, Sentul City tidak membangun di atas lahan tersebut.
“Lalu orang bertanya, dia punya hak guna bangunan, tetapi dia kok gak bikin bangunan di situ,” imbuh dia.
“Jadi, orang kemudian bertanya dari mana itu, jangan-jangan dari calo, calo yang lebih besar, yaitu aparat negara yang bermain atau perjabat daerah yang bermain dengan modalnya Sentul. Itu yang kemudian menjadi politis sebetulnya tuh,” tambahnya.
Selain itu, ia juga membongkar kebohongan Sentul City yang mengklaim mendapat dukungan dari ratusan warga yang akan digusur.
“Bagaimana mungkin ada rakyat di situ 200 kepala keluarga, mungkin lebih, diklaim Sentul City bahwa mereka berpihak ke mereka (Sentul City),” tanyanya.
“Mana ada orang orang yang mau digusur berpihak kepada penggusur, itu ngaco otaknya,” tegasnya.
Kemudian, ia mengaku selalu berkomunikasi dengan para warga yang terancam digusur Sentul City. “Saya berhubungan terus dengan pemuka-pemuka masyarakat di situ, karena saya bergaul dengan mereka. Mereka bilang enggak, “kami ingin mempertahankan tanah kami," bebernya.
“Jadi, bohongnya di situ Sentul City dan itu berbahaya karena seolah-olah memanfaatkan rakyat kecil untuk kepentingan korporasi besar,” tukas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil