Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jadi Capres PDIP Jalan Ganjar Makin Terjal

        Jadi Capres PDIP Jalan Ganjar Makin Terjal Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Banyaknya relawan yang mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo jadi capres 2024 ditanggapi dingin DPP PDIP. Bahkan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, akan memberikan sanksi kepada kader yang mendukung capres dan didukung jadi capres sebelum ada keputusan dari Megawati Soekarnoputri. Kondisi ini membuat jalan Ganjar jadi capres PDIP makin terjal.

        Dalam beberapa hari terakhir, dukungan buat Ganjar maju capres 2024 makin ramai. Dukungan banyak berdatangan dari para relawan Jokowi saat pilpres lalu. Salah satunya, Jokowi Mania alias JoMan.Baca Juga: Pendukung Jokowi Gaspol Banget untuk Urusan Pilpres 2024: Kami Dukung Ganjar Pranowo-Erick Thohir

        Relawan yang diketuai Immanuel Ebenezer itu, secara resmi mendukung Ganjar maju capres di 2024. Menurut JoMan, Ganjar adalah The Next Jokowi.

        Dukungan juga datang dari gabungan relawan Jokowi di Jawa Timur. Sebanyak 75 relawan hadir di Hotel Garden Palace mewakili sejumlah nama relawan Jokowi. Gabungan relawan ini kemudian mengatasnamakan dirinya sebagai Ganjar Pranowo (GP) Mania. Mereka sepakat mendukung Ganjar maju di Pilpres 2024.

        Terbaru, dukungan Ganjar nyapres di 2024 tak hanya dari dalam negeri, tapi juga sudah menyebar hingga ke luar negeri. Kelompok relawan mengatasnamakan Sahabat Ganjar kembali menggelar deklarasi. Kali ini, deklarasi digelar di 17 negara.

        Deklarasi digelar secara virtual, dipimpin langsung oleh Ketua Sahabat Ganjar, Lenny Handayani, dari Hotel Santika, Jakarta. Acara diikuti relawan Sahabat Ganjar di 34 provinsi dan 17 negara. Tujuh belas negara itu adalah Hong Kong, Macau, Jepang, Taiwan, Inggris, Singapura, Italia, Belanda, Malaysia, Arab Saudi, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Austria, Spanyol, Uni Emirat Arab, dan Prancis.

        Bagaimana tanggapan PDIP soal banyaknya relawan yang dukung Ganjar? Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengingatkan kadernya untuk tunduk pada perintah partai.

        “Sikap partai sangat jelas bahwa keputusan terkait dengan capres dan cawapres berdasarkan keputusan Kongres V dimandatkan kepada ketua umum partai,” kata Hasto, kemarin.

        Keputusan Kongres V itu berkaitan dengan segala keputusan soal Pilpres 2024. Penentuannya ada di tangan Mega. Jika ada yang mendahului, Hasto menegaskan, Banteng tak segan memberikan sanksi. Terlebih lagi kepada kader yang didukung nyapres meski kader tersebut tidak menghendakinya.

        “Termasuk melalui relawan, sebelum keputusan resmi partai, maka partai akan memberi sanksi disiplin,” tegas Hasto.

        Hasto juga menilai, saat ini deklarasi dukungan terhadap kader PDIP juga tidak tepat. Mengingat Banteng tengah fokus mengatasi pandemi Covid-19.

        “Partai lebih memilih berkonsentrasi membantu rakyat mengatasi pandemi, dan sambil melakukan konsolidasi di seluruh aspek kehidupan partai,” jelasnya.

        Politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno menyindir, gerakan relawan yang melakukan deklarasi mendukung Ganjar sebagai capres 2024.

        Padahal, saat ini rakyat membutuhkan suasana kondusif di tengah persoalan besar pandemi Covid-19.

        “Kita jangan terlalu genit bermain-main dengan aksesoris kekuasaan,” kata Hendrawan.

        Hendrawan menegaskan, partainya akan terus fokus mendukung pemerintah dalam menghadapi pandemi ketimbang mengurusi pilpres. Jangan sampai godaan kontestasi 2024 mengganggu gotong royong menangani Covid-19.

        Bagaimana penilaian pengamat soal fenomena dukungan relawan ke Ganjar? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah menilai, deklarasi para relawan tidak akan signifikan untuk mempengaruhi PDIP memberikan tiket kepada Ganjar sebagai capres 2024. Seluruh keputusan tetap berada di tangan Ketum Megawati.

        “Deklarasi relawan semacam ini tidak signifikan mempengaruhi keterusungan seseorang, termasuk Ganjar,” kata Dedi, kemarin.

        Apalagi bagi PDIP, banyaknya deklarasi tidak masuk dalam poin yang diperhitungkan dalam memilih capres yang akan diusung. “Meskipun dalam momen tertentu masifnya deklarasi dianggap penting karena menandai banyaknya dukungan di tingkat pemilih,” tandas Dedi.

        Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, dengan kondisi internal PDIP saat ini, jalan Ganjar jadi capres PDIP akan terjal.

        “Jalan Ganjar mendapatkan tiket partai dari PDIP lebih berat ketimbang persoalan bagaimana memenangkan hati rakyat lewat pemilu,” ujarnya.

        Pangi menambahkan, tidak ada yang bisa melarang relawan melakukan deklarasi terhasap Ganjar. Pasalnya itu bagian dari kebebasan berpendapat.

        Lalu bagaimana tanggapan Ganjar soal banyak relawan yang mendukungnya maju capres 2024?

        Ganjar ogah memikirkan persoalan pilpres. Karena fokusnya saat ini adalah menanggulangi pandemi. Untuk persoalan pilpres, dia serahkan ke Mega.

        “Saya konsentrasi urus Covid. Urusan Pilpres menjadi kewenangan Ketum PDIP Bu Mega,” cetus Ganjar, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Terkait elektabilitasnya yang cukup tinggi, Ganjar lagi-lagi ngeles. Dia tidak mau menyikapi elektabilitasnya yang tinggi dan juga ketentuan partai. “Yang lebih dinamis adalah percepatan vaksinasi dan mempersiapkan dunia usaha, serta pendidikan segera normal kembali. Kepala daerah seperti saya harus berikhtiar serius soal penanganan Covid ini,” terangnya.

        Menurut dia, sebagai pemimpin, yang dia upayakan saat ini memutus mata rantai penyebaran Corona. Bukan menghentikan deklarasi dukungan kepadanya.

        “Upaya saya menghentikan penularan Covid,” sambung dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: