Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Huawei-Kemendikbudristek Buka Pelatihan Instalasi Perangkat Wireless dan Microwave untuk Guru SMK

        Huawei-Kemendikbudristek Buka Pelatihan Instalasi Perangkat Wireless dan Microwave untuk Guru SMK Kredit Foto: Huawei
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Republik Indonesia menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Dalam menjalankan agenda tersebut, Kemendikbudristek memiliki peran penting untuk mewujudkan upaya peningkatan produktivitas dan daya saing melalui pendidikan vokasi berbasis kerja sama industri.

        Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Instalasi Perangkat Wireless dan Microwave untuk Guru Kejuruan SMK. Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah dalam hal ini Kantor Staf Presiden dan Kemendikbudristek dengan Huawei Indonesia.

        Baca Juga: Huawei Jadi Pengampu Kelas Lanjutan Kecerdasan Digital 2021

        Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru kejuruan SMK di bidang komputer dan jaringan khususnya pada perangkat Wireless dan Microwave. Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan di Huawei ASEAN Academy Engineering Institute Jakarta selama 6 hari dan dibuka langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia, Moeldoko, serta turut dihadiri oleh CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen, dan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto.

        Pelatihan ini telah berlangsung sejak tahun 2019, dengan sebelumnya sudah ada 502 peserta didik SMK yang mengikuti pelatihan Instalasi Perangkat Wireless dan Microwave. Untuk tahun 2021, total peserta yang akan mengikuti pelatihan sebanyak 140 guru kejuruan dari SMK yang ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan yang dibagi menjadi 7 angkatan.

        Setiap angkatan akan diikuti oleh 20 guru. Selain itu, para peserta pelatihan diminta untuk melakukan alih pengetahuan baik teori atau praktik kepada peserta didik di sekolahnya masing-masing kepada minimal 60 peserta didik.

        Kepala Staff Kepresidenan Moeldoko dalam sambutannya mengatakan bahwa program sinergis Training of Trainers (ToT) antara Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, dan Huawei Indonesia ini sangat strategis dalam mendukung kebutuhan industri terhadap lulusan-lulusan SMK siap kerja secara berkelanjutan dan akseleratif.

        "Melalui program ini, para guru SMK dapat memperoleh pelatihan langsung dari para ahlinya dari Huawei. Dengan basis kemampuan mengajarnya, ilmu yang telah diperoleh para guru dari para pakar tentunya akan lebih mudah ditularkan kepada murid-muridnya sehingga proses alih pengetahuan dan teknologi menjadi lebih efektif," jelas Moeldoko dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (21/9/2021).

        Dia melanjutkan, "Program pelatihan ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target pemerintah untuk mencetak 9 juta SDM Digital di Indonesia pada 2030 serta mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas pada 2045. Apresiasi yang tinggi untuk sinergi Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek dan Huawei Indonesia."

        CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen, mengungkapkan bahwa Program Training of Trainers yang diselenggarakan merupakan bagian dari program berkelanjutan Huawei yang fokus pada pengembangan kompetensi SDM Digital Indonesia yang telah dimulai sejak pertama kali hadir di Indonesia lebih dari 21 tahun lalu.

        "Untuk optimalisasi program ini, kami menyediakan fasilitas dengan teknologi terkini serta pengajar berkompetensi dunia bagi para guru kejuruan SMK peserta pelatihan ini. Kami optimistis, program pelatihan ini akan mengakselerasi misi kami turut berkontribusi dalam mencetak 100 ribu SDM Digital berkompetensi dalam kurun waktu 5 tahun," kata Jacky.

        Untuk diketahui, Huawei ASEAN Academy Engineering Institute Jakarta memiliki lebih dari 100 pelatih, lebih dari 3.000 kursus pelatihan, dan lebih dari 100 mirroring environment yang dilengkapi dengan laboratorium, ruangan kelas, tempat pelatihan, serta fasilitas-fasilitas lain seperti tempat untuk belajar instalasi perangkat dan pekerjaan lapangan.

        "Kami membuka pintu selebar-lebarnya kepada penyelenggara pendidikan vokasional untuk belajar tentang perkembangan teknologi termutakhir di Huawei ASEAN Academy Engineering Institute Jakarta," ujar Jacky.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: